Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialog soal Pasir Besi Batal Digelar

Kompas.com - 30/05/2012, 13:30 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

KEBUMEN, KOMPAS.com — Dialog antara perwakilan warga Desa Wiromartan, pihak pengusaha, dan pemerintah desa setempat terkait pro-kontra pertambangan pasir besi di pesisir selatan Kabupaten Kebumen gagal digelar. Demi transparansi, warga desa tidak mau mengutus wakilnya yang hanya diperbolehkan dua orang.

Di pihak lain, kepala desa tidak mau menemui warga dan pihak pengusaha tidak kelihatan hingga Rabu (30/5/2012) siang.

Koordinator Paguyuban Warga Wiromartan (Pawiro) Widodo Sunu Nugroho mengatakan, sedianya dialog akan digelar Selasa kemarin dan jika buntu akan dilanjutkan hari ini. "Namun, pihak pemerintah desa tidak mau menemui seluruh warga yang tidak mau diwakilkan karena khawatir akan ada negosiasi sepihak. Selain itu, dari kemarin pihak pengusaha juga tidak kelihatan sama sekali," ujarnya.

Selasa kemarin, kata Sunu, kurang lebih 600 warga Desa Wiromartan kembali menggelar unjuk rasa menolak penambangan pasir besi sepanjang pantai selatan Kebumen. Aksi ini terkait dengan Hari Antipenambangan Sedunia.

Menurut dia, warga menuntut agar kepala desa setempat, Saringan Budiyono, menolak penambangan pasir besi. Warga menilai, kepala desa yang membuat kesepakatan dengan PT Mitra Niagatama Cemerlang selaku pemegang izin usaha pertambangan (IUP) tanpa sepengetahuan warga. Padahal lahan di pesisir merupakan lahan subur yang menjadi andalan warga menanam palawija, seperti semangka, pepaya, dan melon.

Jawardi (45), salah satu warga Desa Wiromartan sekaligus pemilik lahan, menduga, kepala desa sudah menjalin kesepakatan tertentu dengan pihak perusahaan penambang agar aktivitas penambangan pasir besi di wilayah tersebut berjalan lancar.

"Dari pengalaman itu, kami tidak mau diwakili dalam dialog. Karena bisa saja nanti siapa pun wakilnya akan diiming-imingi uang oleh pihak pengusaha. Kalau mau dialog, ya, langsung saja ke semua warga," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com