Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Oleh-oleh dan Kuliner di Teluk Ambon

Kompas.com - 28/05/2012, 17:48 WIB
Antonius Ponco A.

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Pusat oleh-oleh dan kuliner di Teluk Ambon, persisnya di kawasan Tantui, Ambon, Maluku, mulai dioperasikan, Senin (28/5/2012). Beragam kerajinan tangan dari sejumlah daerah di Maluku dijual di lokasi tersebut, begitu pula berbagai macam makanan khas Maluku.

Peresmian pusat oleh-oleh dan kuliner itu dilakukan oleh Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun dan dihadiri Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu.

Pusat oleh-oleh dan kuliner berdiri di lahan seluas 2.000 meter persegi dan dibangun dengan total dana sekitar Rp 4,5 miliar. Ada 14 kios di bangunan yang menjadi pusat oleh-oleh. Sementara di area yang menjadi pusat kuliner berdiri 28 tenda kerucut masing-masing seluas 25 meter persegi.

Di pusat oleh-oleh tampak dijual beragam hasil kerajinan tangan khas Maluku, seperti kain tenun dan patung asal Maluku Tenggara Barat, minyak kayu putih dari Buru, dan pakaian batik dengan motif khas Maluku. Adapun di pusat kuliner dijual sejumlah makanan khas Maluku, seperti sagu dan rujak Natsepa.

Gubernur Maluku mengatakan, pembangunan pusat oleh-oleh dan kuliner ini untuk mendukung pelaksanaan MTQ 2012 di Ambon yang dimulai tanggal 8 Juni. Diperkirakan akan ada 5.000 peserta MTQ dari 33 provinsi di Indonesia yang datang ke Ambon saat MTQ.

"Pusat kuliner dan oleh-oleh ini diharapkan bisa terus berkembang setelah MTQ usai sehingga keberadaannya bisa membuat kesan menarik dari Maluku dan memacu lebih banyak wisatawan datang ke Maluku," katanya.

Alex Retraubun menambahkan, pembangunan pusat oleh-oleh dan kuliner ini juga merupakan cara pemerintah untuk membantu pengembangan usaha kecil dan menengah di Maluku.

Berdasarkan pantauan Kompas, lokasi pusat oleh-oleh dan kuliner di tepi Teluk Ambon memungkinkan siapa pun yang datang untuk melihat teluk dan lalu lalang kapal. Namun, kondisi pesisir pantai di dekat pusat oleh-oleh dan kuliner yang banyak sampah bisa menghilangkan daya tarik dari teluk ataupun pusat oleh-oleh dan kuliner tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com