Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawin Colong, Diperbolehkan di Banyuwangi

Kompas.com - 26/05/2012, 21:54 WIB
Siwi Yunita Cahyaningrum

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kawin colong atau kawin lari diperbolehkan di Banyuwangi, bahkan menjadi adat tradisi warga sejak dulu.

Tradisi kawin colong itu menjadi salah satu pertunjukan seni yang ditampilkan di Gazebo, Banyuwangi, Sabtu (26/5/2012).

Dalam pertunjukan itu dikisahkan, Darwani anak gadis dari Darwono menjalin kisah cinta dengan Nurzaman, anak keluarga Rahana.

Karena tak disetujui orangtua, Nurzaman pun membawa lari Darwani ke rumahnya.

Karena menganut adat kawin colong, keluarga Rahana pun mengutus penengah untuk mendatangi keluarga Darwono, agar merestui hubungan anak-anak mereka.

Karena sudah dicolong, akhirnya hubungan keduanya pun direstui.

Tradisi colong itu biasanya terjadi karena salah satu keluarga tak sepakat. Namun ketika calon pengantin sudah dibawa oleh pasangannya ke orangtua, maka akan ada rembug atau musyawarah untuk menyatukan mereka.

Di masyarakat Banyuwangi, kawin colong diperbolehkan karena akhirnya selalu melibatkan keluarga. Adat tersebut dianggap bisa menyelesaikan persoalan nikah tanpa restu.

Pertunjukan tema dalam pentas Sabtu malam itu, juga disisipi pesan agar tidak kawin muda bagi para pemuda Banyuwangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com