Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

USAID IFACS Salurkan 10 Juta Dollar AS

Kompas.com - 24/05/2012, 21:33 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com -- Proyek Bantuan Kehutanan dan Perubahan Iklim Indonesia atau USAID IFACS telah menyalurkan dana sekitar 10 juta dollar AS. Dana itu didistribusikan sejak November 2010 dari jumlah total sebesar 40 juta dollar AS hingga tahun 2014.

Regional Manager Kalimantan USAID IFACS Pietra Widiadi menjelaskan, dana itu disalurkan di empat provinsi, yakni Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Papua. "Alokasi dana untuk setiap daerah tidak ditetapkan namun diatur sesuai kebutuhan," ujar Pietra, Kamis (24/5/2012) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Menurut Pietra, sebanyak delapan daerah dijadikan lokasi penerapan program USAID IFACS, yakni Kabupaten Aceh Selatan dan Aceh Tenggara di Aceh, Ketapang di Kalimantan Barat, Katingan di Kalteng, serta Mamberamo Raya, Sarmi, Mimika, dan Asmat di Papua.

Kegiatan yang dilakukan antara lain penanaman pohon bersama masyarakat, pemberdayaan hutan, dan konservasi. Pohon yang ditanam, misalnya buah-buahan antara lain nangka, lengkeng, dan sawo. Selain itu, pohon yang dibudidayakan yakni karet, jelutung, dan gemor.

"Pohon karet dan jelutung diambil untuk disadap getahnya. Sementara gemor, diambil kulit kayunya. Pohon tetap tumbuh tetapi masyarakat tetap mendapatkan manfaat," tutur Pietra.

Warga di sekitar hutan juga diberi penyuluhan mengenai jarak tanam pohon, peningkatan kemampuan pengelolaan hutan, perencanaan tata ruang, adaptasi perubahan iklim, dan strategi pembangunan beremisi rendah. Selain penanaman, USAID IFACS berupaya meningkatkan pembangunan ekonomi lokal.

"Kami melibatkan sektor swasta berbasis sumber daya alam yang dapat mendukung pendanaan dan keahlian teknis. Sasarannya yaitu, usaha kecil menengah," kata Pietra. Karena itu, dana disalurkan antara lain kepada lembaga swadaya masyarakat, asosias i petani, dan pemerintah daerah.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Kalteng Arie Rompas menjelaskan, Indonesia menghadapi ancaman serius dengan angka deforestrasi yang tinggi. Kondisi itu mengakibatkan Indonesia berada pada peringkat ketiga dunia sebagai penyumbang emisi dari sektor kehutanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com