Surabaya, Kompas -
Ketua Kelompok UMKM Sentra Hasil Laut di Kelurahan Sukolilo, Surabaya, Sutatik, mengatakan, setiap tahun jumlah pengajuan izin usaha baru bisa mencapai 10 orang. Lokasi penjualan yang semula terpusat di Kelurahan Sukolilo, kini telah melebar di kawasan wisata Pantai Kenjeran.
”Produk yang dihasilkan juga beragam. Ada keripik kulit ikan pari, kerupuk lambung ikan, teripang, lorjuk, keripik telur teripang, kerupuk kupang, dan terung laut,” ujarnya, Kamis (17/5), di Kenjeran.
Pada musim liburan seperti kemarin, transaksi pembelian cukup ramai. Banyak pengunjung Pantai Kenjeran yang mampir berbelanja aneka camilan hasil laut yang dijajakan tidak kurang dari 50 UMKM. Tidak hanya camilan yang siap makan, bahan mentah seperti kerupuk dan ikan asin serta terasi juga laris.
Sayangnya, perkembangan usaha industri makanan olahan hasil laut di Kenjeran ini tidak diikuti dengan peningkatan omzet dua tahun belakangan ini. Penyebabnya, persaingan usaha semakin ketat sehingga harga jual bersaing ketat.
”Dulu cari untung Rp 1 juta sehari mudah. Sekarang, untung Rp 100.000 sehari, kadang tidak dapat. Harga bahan baku juga melambung karena pasokan tidak rutin,” ujar Tila (37), pemilik Toko Melati.