Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembak Misterius di Ambon Sulit Diungkap

Kompas.com - 09/05/2012, 10:00 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Suasana Desa Hulaliu dan Desa Aboru Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah berangsur kondusif pascapenembakan Marthina Noya (43) warga Desa Hulaliu yang juga bidan desa, oleh orang tak dikenal (OTK) dua hari yang lalu.

Polisi hingga kini masih kesulitan untuk mengungkap penembak misterius tersebut. Polisi bahkan menemui hambatan untuk melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pascapenembakan tersebut.

“Karena warga Hulaliu tidak memberikan ruang kepada kami. Mereka memprotes dengan memblokade jalan dengan ranjau paku dan batang pohon kelapa,” kata Wakil Kepala Polres Pulau Ambon dan Pulau–Pulau Lease, Kompol Suratno kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (9/5/2012).

Padahal, kata Suratno, olah TKP sangat penting dilakukan pihak kepolisian guna mengidentifikasi modus penembakan misterius yang merenggut nyawa warga tersebut.”Warga tidak mau memberikan kesempatan kepada kami lewat, padahal olah TKP ini sangat penting dilakukan,” ungkapnya.

Meskipun kondisi kedua desa saat ini berangsur kondusif, namun polisi masih tetap bersiaga di perbatasan kedua desa untuk mengantisipasi kemungkinan adanya hal–hal yang tidak diinginkan. “Meskipun sudah mulai kondusif, kita masih menyekat wilayah perbatasan kedua desa untuk memastikan kondisi keamanan di dua desa tersebut," katanya lagi.

Sementara itu, Anggota DPRD Maluku dari Dapil Maluku Tengah, Saadiyah Uluputih meminta agar pelaku penembakan agar segera diusut tuntas pihak kepolisian, sehingga masalah yang terjadi di kedua desa dapat diselesaikan.“Polisi harus mengusut kasus tersebut, sehingga masalahnya dapat selesai,” ungkapnya.

Menurut Saadiyah, pengungkapan kasus penembakan tersebut penting dilakukan pihak kepolisian sehingga potensi bentrok antarmayarakat tidak melebar dan menjadi besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com