SOLO, KOMPAS.com - Seorang wartawan televisi lokal di Surakarta, Harun Al Rosyid, terluka di bagian wajah saat meliput bentrok antara massa ormas dan warga di kawasan Gandekan, Jebres, Surakarta. Diduga wartawan Terang Abadi Televisi tersebut terkena serpihan bom molotov.
Ratusan anggota ormas dengan penutup wajah melakukan aksi sweeping ke daerah tersebut menyusul pengeroyokan warga terhadap salah satu anggota ormas. Dengan membawa pentungan dan pedang, mereka membalas dendam terhadap warga.
"Saya berada di balik tembok antara warga dan massa, namun tiba tiba dari atas bom molotov menghantam tembok dan percikannya menyambar muka saya," kata Harun.
Tepat di bawah hidung terluka hingga sobek dan mengucurkan darah. Beberapa rekan wartawan tampak membantu mnengevakuasi Harun dan meminta pertolongan warga untuk memberi pertolongan pertama dan segera di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Sementara itu, hingga malam ini, polisi bersenjata lengkap masih berjaga-jaga di lokasi dan meminta warga untuk tidak keluar rumah untuk mengantisipasi serangan susulan dari kelompok lain.
Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Komisaris Besar Asdjima'in menyebut bahwa dirinya sudah melakukan pendekatan dengan para tokoh dari dua kelompok yang berseteru.
"Sudah bisa kami kendalikan," katanya. Meski tidak menyebutkan secara terbuka, Asdjima'in menyebut jika pelaku sweeping tersebut berasal dari gabungan sejumlah organisasi massa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.