Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki yang Terperosok di Merapi Berhasil Dievakuasi

Kompas.com - 29/04/2012, 07:19 WIB

BOYOLALI, KOMPAS.com — Tim SAR gabungan asal Kabupaten Boyolali berhasil mengevakuasi pendaki Jumiko Apriansyah (19), mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta, yang terperosok di puncak Gunung Merapi, Sabtu (28/4/2012) malam.

Tim SAR berhasil mengevakuasi Jumiko yang mengalami patah tulang pada pergelangan tangan, dan bengkak di bagian kaki. Korban tiba di basecamp New Selo di Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, sekitar pukul 23.00, menurut anggota Tim SAR Barameru Desa Lencoh, Samsuri, di Boyolali, Minggu (29/4/2012).

Jumiko merupakan warga Dusun Ngrawuh Karang Rayung Grobogan. Dia bersama tiga temannya, yakni Basofi Musoni asal Madiun; Fahmi Asidiqi asal Ciamis; dan Muh Nurwahid asal Kebumen. Setibanya di basecamp New Selo, dia kemudian dibawa ke puskesmas setempat.

Tim SAR memerlukan waktu sekitar sembilan jam untuk mengevakuasi korban dari Puncak Merapi hingga ke bawah dengan ditandu.

Jumiko terperosok di lokasi sekitar satu kilometer dari Puncak Merapi. Dia terperosok ke jurang sedalam sekitar 100 meter.

Korban bersama tiga temannya berangkat ke Puncak Merapi melalui pintu pendakian Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo Boyolali, sekitar pukul 06.00. Korban mengalami kecelakaan di sekitar satu kilometer dari puncak pada sekitar pukul 09.00.

Teman korban kemudian memberikan informasi dengan telepon seluler kepada temannya di Selo, dan dilanjutkan ke tim SAR sekitar pukul 12.00. Belasan anggota tim SAR gabungan asal Boyolali langsung melakukan pendakian ke lokasi terperosoknya korban.

Menurut Kepala Polsek Selo Ajun Komisaris Suparma, Jumiko kini masih dirawat di Puskesmas Selo.
Pihak Polsek mengimbau kepada para pendaki yang hendak melakukan pendakian untuk mendaftarkan terlebih dulu identitas kepada petugas untuk menjaga jika ada yang tersesat atau lainnya. Selain itu, para pendaki, terutama yang baru kali pertama melakukan pendakian ke Merapi, diharapkan pergi dengan didampingi oleh mereka yang sudah berpengalaman atau sudah mengetahui jalurnya.

"Para pendaki diminta membawa perlengkapan yang dibutuhkan, jaket tebal dan bahan makanan secukupnya, karena kondisi cuaca di puncak sangat dingin memasuki musim kemarau ini," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com