Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Susi Air Tengah Dicarter Kemenhan

Kompas.com - 26/04/2012, 12:34 WIB

BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Pesawat Susi Air jenis Pilatus dengan nomor registrasi PK VVQ yang jatuh di Desa Mauritan, Kecamatan Tabang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, tengah dicarter Kementerian Pertahanan untuk kepentingan pemotretan udara area lahan di wilayah Kukar.

"Kami tim dari Kemenhan (Kementerian Pertahanan). Saya sebagai pengawas survei lahan," ungkap Mayor Sus Widodo, pengawas survei dari Dinas Survei dan Pemotretan Udara TNI Angkatan Udara, yang ditemui di Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan, Kamis (26/4/2012).

Sebelum pesawat itu mengalami kecelakaan, kata Widodo, mereka sudah tiga kali terbang. Setiap hari, penerbangan berlangsung selama enam jam.

"Kami mendapat tugas dari Kemenhan untuk pemotretan udara. Tujuannya mengambil data permukaan bumi secara fotogrametri atau pemetaan perkembangan pembangunan di daerah. Saat pesawat jatuh, salah satu lahan yang akan disurvei, yakni area pertanian di Kukar," papar Widodo seperti dilansir Tribun Kaltim.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat yang rencananya digunakan untuk melakukan survei tersebut berangkat dari Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan, pukul 12.41 Wita. Namun, kemudian pesawat hilang kontak pada Rabu (25/4/2012) 17.10 Wita sebelum ditemukan di wilayah Kukar pada Kamis pukul 01.30 Wita.

Korban tewas dipastikan dua orang, yakni sang pilot, Jonathan Willis, dan seorang penumpang bernama Mc Dougall Ian Russel, yang merupakan ahli pemetaan udara. (Fachmi Rachman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com