Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Tinggi, Pedagang Keluhkan Penjualan Anjlok

Kompas.com - 10/04/2012, 10:40 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Para pedagang cabai rawit di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mengeluhkan anjloknya penjualan komoditas tersebut karena harga yang amat tinggi. Penurunan penjualan hingga 50 persen itu dipicu rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan pasokan cabai yang tersendat.

Lusia (26), pedagang di Pasar Tampunguntung, Palangkaraya, Selasa (10/4/2012), mengatakan, harga cabai rawit sudah mencapai Rp 45.000 per kilogram (kg). "Sebelum naik, harga itu hanya sebesar Rp 30.000 per kg. Sudah beranjak naik sejak Maret 2012 karena rencana kenaikan harga BBM," tuturnya.

Lusia mengungkapkan, harga cabai rawit yang tinggi membuat penjualan menurun drastis. Sebelum harga naik, ia bisa menjual 10 kg cabai rawit per hari. Sekarang, hanya sekitar lima kg per hari. "Saya berharap, harga bisa stabil. Jangan bergejolak," katanya.

Rencana kenaikan harga BBM membuat ongkos tenaga angkut, kapal laut dari Jawa ke Kalimantan, serta truk juga meningkat. Akibatnya, harga cabai rawit naik. "Apalagi, hujan masih sering turun. Kondisi itu menyebabkan hasil panen cabai rawit dari Jawa kurang baik dan pasokan berkurang," tuturnya.

Sinda (35), pedagang di Pasar Bawah, Palangkaraya, mengatakan, harga cabai rawit saat ini mencapai Rp 48.000 per kg. "Padahal, harga cabai rawit yang normal sebesar Rp 25.000 per kg, paling tinggi Rp 30.000. Harga mulai naik sejak 1,5 bulan lalu," katanya.

Menurut Sinda, rencana kenaikan harga BBM membuat harga cabai rawit melonjak. Saat harga cabai rawit normal, ia bisa menjual 100-200 kg per hari. "Sekarang, saya hanya bisa menjual cabai rawit sekitar 50 kg per hari. Waktu harganya normal, konsumen bisa membeli banyak. Sekarang tidak," ujarnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com