Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Penduduk Lansia Tak Diimbangi Fasilitas

Kompas.com - 07/04/2012, 05:05 WIB

Jakarta, Kompas - Indonesia menghadapi ledakan jumlah penduduk berusia lanjut. Peningkatan jumlah penduduk berusia di atas 60 tahun itu perlu diantisipasi dengan membangun infrastruktur dan pelayanan publik yang ramah bagi mereka.

”Jumlah penduduk usia lanjut terus meningkat,” ujar Kepala Pusat Intelegensia Kementerian Kesehatan Eka Viora pada jumpa pers Hari Kesehatan Sedunia 2012 bertema ”Ageing and Health (Penuaan dan Kesehatan)”. Di Indonesia, tema peringatannya ”Menuju Tua: Sehat, Mandiri, dan Produktif”. Hari Kesehatan Sedunia jatuh setiap 7 April.

Menurut Viora, tahun 1990 jumlah penduduk lansia 11,3 juta jiwa (6,4 persen) meningkat jadi 15,3 juta jiwa (7,4 persen) tahun 2000. Tahun 2010 membengkak menjadi 24 juta (9,77 persen) dan diproyeksikan menjadi 28,8 juta jiwa (11, 34 persen) dari total penduduk Indonesia 2020.

Kemajuan pengobatan dan teknologi kesehatan membuat usia harapan hidup terus membaik.

Fenomena global

Besarnya jumlah penduduk berusia di atas 60 tahun merupakan fenomena global. Di dunia, proporsi penduduk lansia diperkirakan 22 persen atau 2 miliar jiwa tahun 2050. Negara-negara diingatkan agar memenuhi hak orang lansia.

Populasi terbesar penduduk lansia, sekitar 80 persen, diperkirakan hidup di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Samlee Plianbangchang menyatakan, semakin genting mengantisipasi dampak penuaan itu terhadap ekonomi dan sistem pelayanan kesehatan, antara lain, menjamin mutu kehidupan, kemandirian, serta keseimbangan peran keluarga dan pemerintah dalam merawat orang lansia yang memerlukan bantuan.

Faktanya, menurut Nugroho Abikusno dari Komisi Nasional Lansia, besarnya penduduk lansia di Indonesia tak diikuti pelayanan publik dan infrastruktur yang ramah lansia. Kota ramah lansia ditandai dengan transportasi umum yang mempertimbangkan kebutuhan orang lansia, permukiman orang lansia yang dekat dengan bank, pasar, dan puskesmas, serta fasilitas bagi orang lansia yang cacat.

”Di Indonesia, daerah yang jumlah lansia sudah lebih dari 10 persen mulai mengembangkan fasilitas ramah lansia, seperti di Rokan Hulu dan Semarang, yaitu mengembangkan permukiman ramah lansia. Itu pun masih sangat awal. Kepedulian terhadap lansia sangat tergantung kebijakan pemda,” ujar Nugroho.

Pelayanan kesehatan pun harus ramah lansia, misalnya dengan menyediakan tenaga medis dan paramedis yang dilatih dasar-dasar gerontologi dan geriatri, infrastruktur puskesmas ramah lansia dengan loket khusus lansia, dan klinik pemeriksaan khusus lansia. Pelayanan kesehatan itu harus dilengkapi infrastruktur ramah lansia, seperti adanya kursi roda, WC ramah lansia, lantai yang tak licin, penerangan cukup, dan kursi yang ergonomis bagi lansia. (INE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com