Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Australia Tak Temukan Nama Ayah di Morotai

Kompas.com - 05/04/2012, 08:28 WIB
Anton Abdul Karim

Penulis

MOROTAI, KOMPAS.com — Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, mengaku sedih saat mengunjungi makam tentara sekutu di Pulau Morotai, Maluku Utara, Selasa (4/4/2012).

Dia sedih lantaran tidak menemukan pusara bertuliskan nama ayahnya. Moriarty senior memang seorang tentara sekutu yang tewas di medan perang pada masa Perang Dunia II (PD II) di Morotai. "Ayah saya juga seorang pejuang sekutu," tutur Greg saat berziarah ke makam tentara sekutu di Desa Juanga, Morotai Selatan.

Di lokasi itu terdapat 21 makam tentara sekutu. Hanya beberapa pusara yang masih tampak bertuliskan nama. Satu per satu pusara itu disambangi. Sayang, Greg tidak menemukan nama ayahnya. Dia sendiri tidak menyebutkan siapa nama ayahnya.

"Tidak ada namanya (ayahnya). Yang ini orang Belanda," tuturnya sembari menunjukkan sebuah pusara. Dia lantas menabur bunga di salah satu pusara sembari berdoa.

Kepada wartawan, Greg mengatakan bakal menceritakan apa yang ditemukannya di Morotai kepada ibu kandungnya di Australia. "Kalau saya pulang ke Australia, saya akan ceritakan kepada ibu saya. Di sini (Morotai) banyak makam tentara sekutu. Karena ayah saya juga seorang tentara sekutu," tandasnya.

Wakil Bupati Pulau Morotai Wenny R Paraisu kemudian menjelaskan bahwa pusara yang ada di situ merupakan pusara campuran. Tentara dari berbagai negara yang tergabung dalam pasukan sekutu pada masa PD II dimakamkan di tempat itu. Di berbagai lokasi di Morotai banyak sekali ditemukan makam tentara sekutu.

Dubes Australia hanya mengunjungi Desa Juanga. Banyak juga makam yang menurut warga sekitar merupakan makam dari tentara Jepang. Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai berjanji akan membenahi makam tersebut untuk dijadikan sebagai potensi wisata.

Wenny lantas menginstruksikan dinas pariwisata setempat untuk membangun fasilitas berupa pagar pengaman dan sebagainya pada makam para tentara sekutu itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com