Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasat Intel Terluka Kena Kawat Berduri

Kompas.com - 30/03/2012, 15:57 WIB
Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Kepala Satuan Intel Polresta Malang dan seorang anggota intelijen mengalami luka akibat terkena kawat berduri yang mengelilingi kantor Balaikota dan Gedung DPRD Kota Malang, Jumat (30/3/2012). Keduanya terluka saat massa mahasiswa yang melakukan aksi mencoba menerobos masuk dengan menyeret pagar kawat berduri tersebut.

Kedua korban tersebut adalah Kasat Intel Polresta Malang Ajun Komisaris Imam Solichin dan seorang anggota Intel, Aiptu Suseno. Kasat Intel mengalami luka di bagian kaki, sedangkan Suseno terluka di tangan kanannya.

Saat kawat berduri ditarik oleh pendemo, Kasat Intel dan anggotanya sedang membaur dengan massa aksi. Saat itulah kawat mengait di kaki Solichin dan tangan Suseno. Keduanya langsung mendapat pertolongan dari tim medis PMI yang disiagakan di lokasi unjuk rasa.

Namun, tak hanya polisi, seorang mahasiswi juga ada yang terluka akibat kawat berduri. Kaki si mahasiswi pun tersangkut di kawat berduri saat insiden tersebut.

Pascaperistiwa itu, massa aksi beranjak untuk membubarkan diri. Sementara itu, aksi terlihat berlangsung damai. Tak ada kericuhan dan bentrok dengan polisi. "Alhamdulillah, demo tak anarkis. Strategi memang di barisan depan, dipasang para polwan. Sebanyak 43 personel polwan yang disiagakan," kata Humas Polresta Malang, Ajun Komisaris Abdul Hadi. "Slogan kita mengalah, kalah mundur," kata Abdul Hadi lagi.

Tak hanya itu, para polwan juga mengajak mahasiswa untuk menggelar doa bersama bagi para korban mahasiswa dan polisi di Salemba, Jakarta. "Kita doakan. Dan semoga aksi di sini berlangsung damai. Karena mahasiswa adalah mitra polisi," kata seorang polwan yang mengajak berdoa.

Setelah doa bersama, atas nama Kapolresta Malang Ajun Komisaris Besar Teddy Minahasa, polisi menyampaikan rasa prihatin atas kejadian di Salemba tersebut. "Kami sangat prihatin dan empati terhadap kejadian di Salemba itu," kata Kabag Ops Komisaris Budiarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com