KUDUS, KOMPAS.com - Sekitar 30 aktivis mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK), Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berunjuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak. Mereka menyuarakan nasib buruh yang bakal terimbas kenaikan harga.
Mereka menemui wakil rakyat di Kantor DPRD Kabupaten Kudus, Rabu (28/3/2012), siang. Mereka meminta Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kudus Nur Hartoyo menandatangani petisi penolakan kenaikan harga.
Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu membubuhkan tanda tangannya. Setelah itu, para mahasiswa berunjuk rasa menemui Bupati Kudus Musthofa.
Presiden BEM UMK Arief Choirul Amir mengatakan, di Kudus banyak buruh tani dan buruh pabrik rokok. Apabila harga naik, mereka akan semakin terbebani.
Kenaikan harga akan berimbas ke kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, transportasi, dan biaya kesehatan.
"Rp 1.500 mungkin tidak berarti bagi para pejabat negara dan wakil rakyat, namun Rp 1.500 sangat berarti bagi para buruh," kata Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.