Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo BBM, Pasta Gigi Laris Manis

Kompas.com - 28/03/2012, 01:13 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Demo menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berakhir dengan bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan di beberapa tempat di Makassar, Selasa (27/3/2012), ternyata membawa keuntungan bagi sejumlah pedagang di sekitar kampus. Betapa tidak, mahasiswa, wartawan, dan warga ramai-ramai membeli pasta gigi.

Pasta gigi bukan digunakan untuk menyikat gigi, melainkan beralih fungsi sebagai penghalau rasa nyeri di mata dan wajah akibat tembakan gas air mata petugas kepolisian. Cara penggunaannya, oles pasta gigi itu di wajah.

Daeng Naja, seorang pedagang kaki lima di sekitar kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Jalan AP Pettarani, mengaku, pasta gigi yang dijualnya laris manis. Awalnya, Daeng Naja mengaku heran melihat mahasiswa memborong pasta gigi. Setelah mendapat penjelasan, Daeng Naja pun akhirnya paham dan ikut menjual pasta gigi di gerobak dorongnya.

Tak hanya pasta gigi, puluhan pedagang minuman dan makanan yang berderet di sekitar kampus UNM juga laris. Mahasiswa yang haus dan lapar di sela-sela demo ramai-ramai menyerbu pedagang dadakan ini. Suardi, bocah berusia 13 tahun yang menjadi pedagang asongan, mengaku meraup keuntungan besar. Hampir semua barang dagangan yang ia jajakan habis terjual hanya dalam tempo empat jam.

Namun, tak semua pihak senang dengan aksi-aksi unjuk rasa ini. Sebuah restoran waralaba di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, merugi karena pengunjuk rasa yang mengaku mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismu) dan Universitas Islam Negeri (UIN) memaksa restoran itu memberikan minuman gratis. Dengan muka coreng-coreng pasta gigi, mereka "menjarah" minuman di tempat itu.

Menurut petugas keamanan setempat, Syamsul, ia tidak bisa berkutik lantaran jumlah mahasiswa mencapai ratusan orang. "Apa yang saya mau perbuat? Massa langsung masuk dan ambil barang," kata Syamsul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com