Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi Demokrat Tolak Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 26/03/2012, 14:24 WIB
Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Di depan ratusan orang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Malang yang menggelar aksi unjuk rasa, Senin (26/3/2012) siang, secara resmi, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD Kota Malang, menegaskan penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat, Indra Cahyono, saat menemui pengunjuk rasa. "Saya secara pribadi, Ketua Fraksi Partai Demokrat secara resmi menolak kenaikan harga BBM," katanya.

Menurut Indra, pihaknya tidak akan mendukung kebijakan pemerintah pusat yang akan menaikkan harga BBM pada 1 April mendatang. Alasannya, kenaikan harga BBM akan melahirkan kerugian bagi rakyat. "Kami selaku wakil rakyat Malang, mendukung rakyat Malang dan mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM. Saya adalah wakil rakyat yang harus ikut rakyat. Saya dipilih rakyat, harus memperjuangkan kepentingan rakyat," katanya, disambut baik oleh ratusan pengunjuk rasa di depan gedung DRDR Kota Malang.

Sebelumnya, aksi damai juga dilakukan Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan Cabang Malang. "Aksi ini menolak tegas kenaikan harga BBM," jelas koordinator aksi, Solahuddin.

Selain menolak kenaikan harga BBM, pihaknya juga menyerukan kepada umat Islam dan para mahasiswa untuk merebut kekuasaan yang saat ini dipegang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Mengapa harus direbut, karena Presiden SBY sudah gagal memimpin bangsa ini," katanya.

Kebijakan naiknya harga BBM itu, kata Solahuddin, jelas hanya demi kepentingan asing, yang akan menguasai perekonomian di Indonesia. "Rakyat yang jadi korbannya. Makanya Presiden SBY harus turun. Rakyat harus melakukan revolusi," kata Solahuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com