Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kristal dari Air Liur Berbahan Kaca

Kompas.com - 25/03/2012, 16:02 WIB
Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Kristal yang dikabarkan keluar dari air liur Rafael (1), bayi asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, dinyatakan sebagai batu kaca. Hasil pengujian tim medis menunjukkan kristal tersebut kemungkinan tidak berasal dari organ di dalam tubuh, tapi berasal dari luar diri bayi yang bersangkutan.

Demikian kesimpulan uji medis yang dilakukan oleh tim medis dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, yang ditangani dokter spesialis anak, Haryudi Aji Cahyono.

Menurut dr Haryudi Aji Cahyono, saat dihubungi Kompas.com, melalui ponselnya, Minggu (25/3/2012), uji medis yang telah dilakukan melalui beberapa macam pengujian. Dari semua hasil pengujian jelasnya, disimpulkan bahwa air liur yang dikatakan berubah jadi kristal itu ternyata murni kaca.

"Hasil uji medis, murni batu kaca. Bukan berasal dari organ manusia," jelas dr Haryudi.

Pengujian pertama lanjutnya, dilakukan di Patologi Klinik RSSA Malang, yang hasilnya menunjukkan bahwa batu tersebut tidak ada kadar kalsiumnya. "Setelah itu dilakukan pengujian melalui mikroskop, yang analisisnya batu tersebut banyak gelembung-gelembung kacanya," katanya.

Selain di Patologi dan mikroskop, juga diuji dengan melakukan pembakaran kristal melalui lilin. "Hasilnya, ternyata, kristal itu tidak bisa meleleh," katanya.

Selanjutnya, kata dr Haryudi, pihaknya juga menanyakan kepada ahli permata di Malang. Ternyata, hasilnya, kristal itu adalah batu kaca.

"Bahkan, saya juga memberikan asam sulfat pekat. Tapi kristal itu tidak juga larut. Makanya, kesimpulan saya kristal itu adalah batu kaca," tegasnya.

Lebih lanjut, dr Haryudi menjelaskan bahwa fenomena batu liur itu memang ada dalam diri manusia. Tapi bisa dibuktikan secara medis.

"Saya tidak bisa menyatakan itu palsu. Tapi hasil uji medis yang saya lakukan, adalah positif batu kaca," tegasnya lagi.

Diwartakan sebelumnya, Rafael, bayi yang lahir 4 Maret 2011 lalu itu, sudah menjalani pemeriksaan medis di RSSA Malang untuk mengetahui kandungan air liur yang mengkristal.

Pertama kali perubahan air liur menjadi kristal itu terjadi pada 14 Febuari 2012 lalu. Baru, pada Jumat 17 Febuari 2012 lalu, sang ibu, baru sadar jika anaknya menyimpan keanehan yang baru diketahuinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com