Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'Presiden SBY' Dipaksa Makan Kerupuk

Kompas.com - 21/03/2012, 14:00 WIB
Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak kembali terjadi di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (21/3/2012). Berbagai aksi terjadi dalam unjuk rasa tersebut. Kali ini, "Presiden Susilo Bambang Yudhoyono" dipaksa untuk makan kerupuk di hadapan para mahasiswa yang menggelar aksi.

Aksi dilakukan mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Komisariat ITN Malang, di Jalan veteran Malang.  Mereka sempat memblokir jalan. Namun, langsung diadang oleh polisi yang mengamankan demo.

Akibat tidak bisa memblokir jalan, para mahasiwa langsung melakukan orasi. "Kita sebagai generasi muda, dan juga rakyat jelata, dibohongi oleh pemerintahan saat ini. Apalagi ada indikasi bahwa kenaikan harga BBM yang menyengsarakan rakyat itu hanya kepentingan akhir jabatana Presiden SBY," jelas Syamsuddin Noer, Korlap aksi, dalam orasinya.

Dengan naikkan harga BBM, katanya, tak hanya rakyat kecil dan pelaku usaha UKM yang dirugikan. Tapi mahasiswa juga dirugikan. "Hal itu terbukti dengan mulai naiknya biaya kuliah, layaknya buka dan lainnya," kata Syamsuddin.

Selain itu, biaya pendidikan juga akan naik, biaya hidup mahasiswa yang disubsidi dari orang tua juga akan menyusut. "Biaya kebutuhan hidup mahasiswa juga terkurangi. Itu dampak nyata dari kenaikan BBM itu," tegasnya.

Selesai orasi, aksi teatrikal langsung dilakukan. Dalam aksi tersebut, seorang mahasiswa berperan sebagai Presiden SBY yang lengkap dengan beberapa ajudannya. Sementara dua mahasiswa berperan sebagai rakyat jelatan yang dikalungi kerupuk sambil dimakan. "Ini adalah Presiden SBY dan ajudannya yang menyiksa rakya kecil yang sedang makan kerupuk, karena tak mampu beli nasi," kata Syamsuddin Noer memberi tahu arti teratrikal itu.

Namun, dua rakyat kecil tak tahan akan penyiksaan yang dilakukan Presiden SBY, spontan dua rakyat kecil itu berontak dan melawan perbuatan Presiden SBY itu. Dengan semangat revolusi melakukan pemberontakan kepada Presiden SBY, hanya bermodal kekuatan dua rakyat kecil, berhasil melawan Presiden SBY dan dua ajudannya.

Kerupuk yang semula akan dimakan oleh dua rakyat jelata itu, kini di balik, dan dipaksa agar dimakan Presiden SBY. "Hal itu simbol, agar Presiden SBY merasakan penderitaan rakyat yang lapar hanya bisa makan kerupuk," teriak Syamsuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com