Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricuh, Demo Anti Kenaikan BBM Dibubarkan

Kompas.com - 16/03/2012, 16:16 WIB
Junaedi

Penulis

BANGKALAN, KOMPAS.com - Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (16/03/2012) menggelar aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM di depan kantor DPRD Bangkalan. Demo terpaksa dibubarkan aparat kepolisian setempat karena terjadi kericuhan, antara mahasiswa dan aparat.

Kericuhan itu diawali saat mahasiswa memaksa untuk masuk ke kantor DPRD. Namun Polisi melarangnya. Mereka kemudian melakukan aksi blokade jalan menuju kota Bangkalan dari dua arah. Sehingga kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa melintas. Kemacetan kendaraan di Jalan Soekarno-Hatta dari dua arah mencapai tiga kilometer lebih.

Wasil, koordinator lapangan aksi dalam orasinya meminta kepada Polisi untuk membuka pintu pagar kantor DPRD Bangkalan dan mahasiswa dibiarkan masuk untuk bertemu dengan para wakil rakyat. "Kami hanya ingin masuk ke gedung kami yang kebetulan ditempati para wakil rakyat untuk mendukung aksi penolakan kenaikan harga BBM ini," ungkap Wasil.

Nampaknya polisi tidak terpengaruh dengan gertakan Korlap aksi. Justru Polisi memaksa mahasiswa untuk tidak menutup akses jalan karena sudah membuat kemacetan. Mahasiswa pun tidak peduli dengan imbauan Polisi. Karena keduanya saling bertahahan dengan kemauannya sendiri. Akhirnya kedua kubu adu mulut dan terjadi kericuhan dengan saling dorong dan adu jotos.

Untuk mengendalikan keadaan, korlap aksi diciduk polisi untuk mengendalikan peserta aksi. Upaya itu nampaknya berhasil. Peserta aksi memilih mundur dan membuka blokade jalan. Karena terjadi kericuhan, demo terpaksa dibubarkan paksa. Wasil mengaku kecewa dengan aparat kepolisian karena menghalangi misi  untuk meminta dukungan kepada DPRD Bangkalan soal penolakan kenaikan harga BBM. "Misi kami tidak tersampaikan kepada dewan karena demo kami dibubarkan paksa," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com