Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakan Alternatif Sapi Perah Kian Langka

Kompas.com - 08/03/2012, 13:28 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

BANYUMAS, KOMPAS.com - Selain terimpit kenaikan harga pakan konvensional yang terus melambung, para peternak di sentra peternakan sapi perah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah juga dihadapkan pada kian langkanya pakan alternatif. Jika tersedia, harganya pun sangat tinggi.

Asrokin (38), peternak di Desa Kemutug Lor, Baturraden, Kamis (8/3/2012) mengatakan, harga pakan alternatif bagi ternak sapi seperti ongok atau ampas ketela dan tahu mencapai Rp 18.000 per karung setara 25 kilogram. Padahal, dua bulan lalu harga ongok masih Rp 9.000 per karung.

"Dulu, ampas tahu banyak didapatkan di daerah Cilongok, Banyumas, tapi sekarang sudah susah sejak ampas tahu di sana dijadikan biogas," tambah Asrokin.

Terkait mutu sapi di masyarakat yang buruk, Ketua Dewan Penasihat Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Jateng, Bambang Web menilai, hal itu merupakan dampak dari ketimpangan beban produksi dan harga susu. Sebab, saat ini peternak cenderung menyesuaikan kualitas pakan dengan harga susu.

"Dengan harga susu hanya Rp 3.000 per liter, peternak tidak mampu memberi pakan sesuai standar nasional seharga Rp 2.500 per kilogram. Akhirnya, kualitas dan kuantitas pakan dikurangi. Akibatnya, mutu susu jelek dan kualitas ternak pun terus menurun. Wajar kalau kelahiran pedhet sangat lama, hanya mampu dua tahun sekali," jelasnya.

Bambang juga menyesalkan minimnya perhatian pemerintah dalam persoalan ini. Peternak seolah dibiarkan sendiri menghadapi korporasi industri pengolahan susu.

Salah satu contoh adalah penentuan harga berdasarkan kualitas susu yang diukur oleh pihak koperasi sesuai persyaratan industri yang dinilai tidak transparan.

Menurut Bambang, perlu adanya pengujian kualitas susu peternak oleh pihak ketiga yang kredibel dan independen. Tujuannya agar ada kondisi yang adil antara peternak dengan Industri Pengolahan Susu terkait kualitas susu. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com