Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peternak Minta Harga Susu Naik 25 Persen

Kompas.com - 08/03/2012, 08:54 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

BANYUMAS, KOMPAS.com — Peternak sapi perah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mendesak industri pengolahan susu menaikkan harga beli susu segar sebesar 25 persen. Harga beli susu segar saat ini dinilai tidak wajar di tengah biaya produksi yang terus meningkat.

Bambang Wiyogo (40), peternak sapi perah di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, menyebutkan bahwa harga jual susu di tingkat peternak ke koperasi berkisar Rp 2.900-Rp 3.100 per liter bergantung pada kualitas. Setelah ditambah biaya perlakuan (handling cost), harga jual dari koperasi ke industri pengolahan susu berkisar Rp 3.500 - Rp 3.900 per liter.

"Dengan harga susu yang rendah, kami tidak mampu menanggung beban produksi berupa pakan, kesehatan, dan tenaga kerja yang terus melonjak," kata Bambang, Kamis (8/3/2012), di Banyumas.

Menurut dia, harga di tingkat peternak seharusnya mencapai Rp 3.700-Rp 4.500 per liter. "Kalau tidak, mungkin kami akan jual sapi perah dan menggantinya dengan sapi potong yang harga dagingnya stabil tinggi," katanya.

Menurut H Rofiudin, Sekretaris Kelompok Peternak Andini Lestari Pekuncen, saat ini harga pakan konvensional, seperti rumput dan bekatul terus melonjak. Harga bekatul sejak dua bulan terakhir melonjak dari Rp 1.500 per kg menjadi Rp 2.000 per kg. Adapun harga konsentrat juga naik dari Rp 2.000 per kg menjadi Rp 2.200 per kg. Kenaikan harga terjadi pula untuk pakan rumput dari Rp 300 - Rp 500 per kg menjadi Rp 400 - Rp 600 per kg, tergantung dari kualitas.

Susu sapi di wilayah Banyumas saat ini dibeli oleh Koperasi Peternak Satria. Dari koperasi tersebut, susu dikirim ke industri pengolahan susu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com