Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Bawang Merah Menjerit Terdesak Impor

Kompas.com - 02/03/2012, 22:02 WIB
Doddy Wisnu Pribadi

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Petani bawang merah di sentra pertanian bawang merah di Pujon dan Ngantang, Malang, Jawa Timur, menjerit karena harga jualnya yang rendah. Itu terjadi akibat terdesak bawang merah impor asal Cina, Vietnam atau Thailand.

Petani hanya bisa menjual kepada jenis pembeli tertentu, yang masih membeli bawang merah dengan alasan selera. Namun di Pasar Gadang hampir seluruh pedagang bawang merah lebih memilih membelanjakan modalnya untuk bawang merah impor.

Pii (50), petani bawang merah di Ngantang, Jumat (2/3/2012), menjelaskan, harga jual bawang merah kering saat ini hanya Rp 4.000 per kg di tingkat petani, menjadi Rp 7.000 di pasar.

Harga ini masih rendah dibandingkan dengan bawang merah impor asal Cina yang dijajakan di Pasar Induk Grosir Gadang Kota Malang sebesar Rp 5.000 per kg.

Kecuali rasa dan kadar air, kondisi bawang merah impor lebih baik. Butirnya lebih besar, bentuk umbinya bulat penuh, sehingga memudahkan untuk membelahnya saat memasak dan warnanya tampak ranum merah.

Lutfi, pedagang bawang merah grosir di Pasar Gadang menjelaskan, pembeli tanpa keperluan tertentu cenderung memilih bawang impor.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com