Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aceh Banjir Bandang

Kompas.com - 27/02/2012, 04:49 WIB

Takengon, Kompas - Banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie. Dalam waktu hampir bersamaan, Sabtu (25/2), banjir besar melanda Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah, keduanya di Provinsi Aceh.

Di Tangse, 18 rumah hanyut dan dua orang luka parah, sedangkan di Celala 14 rumah tertimbun dan 40 orang harus mengungsi.

Banjir di Tangse, Kabupaten Pidie, terjadi pada Sabtu pukul 18.30 dan berlangsung selama dua jam, menyusul datangnya hujan yang menggerus perbukitan serta menggelontor bersama material lumpur, kayu, dan batu ke arah permukiman warga. Tiga dari sejumlah desa rusak parah, yaitu Desa Kebun Nilam, Desa Blang Malo, dan Desa Pulo Mesjid.

Selain tiga desa itu, banjir juga melanda Desa Ulee Gunong dan Pulo Seunong. Dari 18 rumah yang hilang, 14 rumah ada di Desa Kebun Nilam dan 4 rumah di Desa Blang Malo.

Dua warga yang luka parah akibat terjangan banjir adalah Asih (40) dan Siti Aisyah (6), keduanya berasal dari Ulee Gunong.

Banjir mengakibatkan Jembatan Kuala Panteue, yang menghubungkan Beureunuen dengan Tangse, putus. Minggu pagi, tim SAR Pidie yang merupakan gabungan dari beberapa unsur dibantu warga membuat jembatan darurat. Namun, kondisi jembatan darurat kembali rusak. Akibatnya, jalur tersebut masih tidak berfungsi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Apriadi, Minggu (26/2), mengatakan, hingga saat ini tim BPBD Pidie masih melakukan pendataan kerusakan.

Warga yang rumahnya rusak atau hanyut hingga Minggu siang mengungsi di masjid yang aman dari jangkauan banjir susulan. Sebagian warga sempat kembali ke rumah mereka untuk mengambil barang yang bisa digunakan. Sejumlah titik di jalur Beureunuen-Tangse tertutup material lumpur dan kayu. Hingga Minggu siang, sejumlah alat berat dikerahkan untuk membersihkan jalan dan desa.

Di Kecamatan Celala, Aceh Tengah, banjir menimbun 14 rumah di Desa Arul Gadeng, Sabtu dini hari. ”Saat ini bukit di atas Arul Gadeng kondisinya retak dan lumpur menumpuk sehingga sewaktu-waktu bisa longsor,” kata Sukir, Sekretaris Desa Arul Gadeng.

Butuh bantuan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com