BATAM, KOMPAS.com — Ajun Komisaris Besar Mindo Tampubolon mengaku bahwa almarhum istrinya, Putri Mega Umboh, mengantarnya ke kantor pada hari kematian Putri, Jumat (24/6/2011). Mindo menyatakan ada orang yang melihat itu.
Mantan perwira Polda Kepulauan Riau itu menyampaikan hal tersebut dalam sidang lanjutan pembunuhan Putri, Kamis (23/2/2012) di Pengadilan Negeri Batam. Sidang itu mendudukkan Rosma, mantan pembantu Putri, dan Gugun Gunawan alias Ujang.
"Seperti biasa, saya diantar istri, anak saya, dan Rosma ke kantor. Waktu itu, saya lihat ada satpam berdiri di pos dua. Di pos satu ada satpam hormat dan membukakan portal setelah saya balas hormat," ujar Mindo.
Mindo dan keluarga berangkat pukul 06.30 dan tiba di Polda Kepri pada pukul 06.55. Saat itu, Mindo menjadi komandan peleton apel pagi.
Hari itu, Mindo dan keluarga berencana makan siang bersama. Namun, Mindo gagal menghubungi Putri walau sudah berkali-kali mencoba menelepon dan mengirimkan pesan singkat.
Karena masih bertugas, Mindo tidak segera mencari Putri. Jumat sore, Mindo pulang dengan menumpang salah seorang rekannya. Ia tiba di rumah sekitar pukul 16.00. "Di garasi tidak ada kendaraan, pintu terkunci," tuturnya.
Mindo kemudian ke pos satpam dan menemui kepala satpam, Dodo, untuk menanyakan soal istrinya. Namun, Dodo mengatakan tidak melihat karena dia bertugas untuk seksi siang. "Dodo memberikan nomor satpam lain, Nurdin, yang bertugas pagi," ujarnya.
Namun, Nurdin tidak bisa dihubungi dan tidak bisa ditemukan sampai Sabtu (25/6/2011) pagi. Selain ke satpam, Mindo juga mengontak mertuanya, Komisaris Besar James Umboh, untuk menanyakan soal Putri.
Namun, James juga mengatakan tidak dapat kabar soal Putri. "Saya sudah panik waktu itu karena tidak ada kabar anak dan istri," ujar Mindo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.