Antara Taman Bacaan dan 'Ojek Payung'

UNGARAN, KOMPAS.com - Berbagai cara dilakukan untuk menarik minat masyarakat membaca buku. Seperti dilakukan oleh Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Citra Agung, Ungaran misalnya. Pengurus TBM menyediakan 20 buah payung. Pengunjung dapat memanfaatkannya ketika hujan. Bahkan tak jarang petugas mengantar jemput pengunjung dari tempat parkir ke TBM.

Maklum, TBM yang mengklaim diri sebagai satu-satunya taman bacaan yang berada di area publik di Kabupaten Semarang, berada di depan alun-alun Ungaran, di serambi Masjid Agung. Tempat parkir pengunjung berada di lapangan dan tak ada kanopi atau atap yang menghubungkannya dengan TBM atau Masjid.

''Hujan tak bisa ditebak, apalagi Ungaran ini hujan bisa datang 5 atau 6 kali sehari. Jadi malas-malas kan kalau harus bawa payung setiap saat,'' terang M Sokhib (31), Senin (20/2/2012).

Sokhib adalah satu di antara puluhan pengunjung yang kebetulan berkantor di sekitar Alun-alun Ungaran.Lokasinya yang strategis membuat TBM ini banyak dikunjungi oleh masyarakat. Pada jam-jam istirahat pengunjung didominasi oleh karyawan, PNS maupun pelajar. ''Sembari membaca tetapi mereka leluasa beraktivitas ke kantor, ATM atau minimarket yang ada di sekitar Masjid ini. Cukup dicatat nama, no HP dan alamatnya saja payung bisa dipinjam,'' ungkap Deeda Anwar, Ketua Remaja Masjid Agung Kabupaten Semarang.

TBM Citra Agung dikelola oleh Remaja Masjid Agung Semarang. Saat ini koleksi bukunya kurang lebih berjumlah dua ribu judul. Meski belum genap satu bulan, TBM ini sudah melakukan berbagai kegiatan. Di antaranya pertengahan Januari lalu menggelar pelatihan jurnalistik bagi pelajar dan mahasiswa, serta lomba mewarnai