Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Dibunuh Mujianto, Keluarga Wiji ke Polisi

Kompas.com - 19/02/2012, 11:05 WIB
M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Suryanto, keluarga Wiji Subekti (60), terduga korban pembunuhan di Nganjuk, Jawa Timur mendatangi Markas Polsek Pace, Nganjuk, Minggu (19/2/2012). Keluarga melaporkan kejadian yang menimpa Wiji, mirip dengan korban pembunuhan tersangka Mujianto.

Pria warga Kelurahan Mojoroto Gang 6, Kota Kediri itu mengatakan, ia hanya ingin memperoleh kejelasan perihal penyebab kematian kakaknya pada Selasa (5/9/2011), silam. Waktu itu kakaknya yang seorang pemijat, ditemukan teler di sebuah musholla di Pace, Nganjuk.

"Waktu itu saya ditelpon orang, lalu saya menjemputnya di Pace," kata Suryanto. Saat dijemput, dompet beserta barang berharga lainnya sudah raib. Suryanto mengaku tidak mengetahui ke mana hilangnya semua barang itu. Hanya saja, telepon genggam Wiji masih ada.

Sementara, sebelum meninggal pada malam harinya, Wiji sempat bercerita bahwa dia di Nganjuk habis memijat seseorang, lalu diberi makan dan minum es teh di sebuah warung. Setelah makan dan minum itu lalu mengeluh sakit pada perutnya. Keluarga sempat merawat beberapa jam hingga Wiji menghembuskan nafas terakhirnya, Selasa (6/9/2011) sekitar pukul 01:00 wib.

Wiji dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri tanpa dilaporkan pada pihak berwajib. "Setelah banyak muncul pemberitaan yang mirip menimpa kakak saya, saya lapor polisi ini," kata Suryanto.

Atas pelaporan itu, hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.

Sebelumnya, Mujianto (24), warga Dusun Pule, Desa Jatikapur, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri menjadi tersangka pembunuhan berantai dengan motif asmara sesama jenis di Nganjuk, Jawa Timur. Tersangka mengaku meracun 15 pria korbannya. Motifnya cemburu karena para korban diduga pesaingnya dalam mencintai Joko Suprianto, pria yang diakui kekasihnya.

Hingga kini Polres Nganjuk baru mengidentifikasi enam korban dengan rincian empat tewas dan dua korban selamat. Dari korban selamat itu polisi dapat menguak kasus ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com