Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Bahas Kontroversi Flu Burung

Kompas.com - 16/02/2012, 08:28 WIB

ROTTERDAM, KOMPAS.com - Dipublikasi atau tidak? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama dua hari mendatang membahas penelitian influenza yang dilakukan Erasmus Medisch Centrum di Rotterdam, Belanda. Amerika berusaha mencegah publikasi hasil penelitian ilmiah ini. WHO mencari jalan keluarnya.

Kalangan politik panik ketika Ron Fouchier, virolog dan pemimpin penelitian dari Pusat Medis Erasmus, akhir tahun lalu mengumumkan penemuan virus laboratorium baru. Virus H5N1 yang dimodifikasi secara genetik ternyata bisa menular melalui udara di antara hewan fret, sejenis musang; ciri khas yang belum dimiliki virus H5N1 yang sekarang.

Penemuan ini sangat penting, karena reaksi hewan fret mirip reaksi pada manusia. Menurut Fouchier “ini bisa jadi salah satu virus paling berbahaya yang dibuat manusia”.

Hasil penelitian itu sebenarnya sudah siap dipublikasi majalah ilmiah Science. Tapi NSABB, dewan penasihat ilmu pengetahuan Amerika soal keamanan biologis, cemas bahwa organisasi-organisasi teror akan bisa menyalahgunakan pengetahuan itu untuk memproduksi senjata biologis yang memiliki kekuatan super.

Hasil penelitian akhirnya tidak jadi dipublikasi. Beberapa waktu kemudian dewan penasihat mencegah publikasi artikel serupa yang disusun kelompok peneliti Jepang-Amerika untuk majalah Nature. Kesimpulan mereka sama seperti tim peneliti Belanda.

Flu Spanyol

Jarang sekali dewan penasihat Amerika mengambil tindakan sedrastis itu. Sebelumnya, dewan berusaha mencegah publikasi artikel untuk Nature tentang rekonstruki virus yang pada tahun 1918 menyebabkan flu Spanyol. Flu Spanyol menelan lebih dari 50 juta jiwa di seluruh dunia.

Walaupun organisasi anti teror keberatan, artikel tersebut toh diterbitkan.

Setelah kontroversi seputar penelitian Belanda, maka diputuskan untuk memberlakukan "waktu tenang" selama 60 hari, mulai pertengahan Januari silam. Waktu tenang itu harus memberi peluang untuk mengadakan debat internasional antara ilmuwan, media, politisi dan pakar etika.

Topik yang dibahas bukan hanya tentang artikel yang ditolak dipublikasi, namun juga tentang perlunya melakukan penelitian influenza yang bisa saja sangat berbahaya. Juga sidang khusus WHO merupakan bagian waktu tenang itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com