PALANGKARAYA, KOMPAS.com- Keadaan di Bandar Udara (Bandara) Tjilik Riwut Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (11/2/2012) sempat mencekam. Lebih dari 1.000 orang mendatangi bandara dengan membawa tombak dan mandau untuk mencegat para anggota Front Pembela Islam (FPI).
Mereka adalah masyarakat Dayak yang menolak kedatangan para anggota FPI untuk menghadiri tabligh akbar di Palangkaraya, Minggu besok. Massa juga mendengar bahwa pendiri FPI, Habib Rizieq turut hadir.
Selain membawa senjata, suasana terasa tegang karena ingar bingar massa. Mereka beberapa kali meneriakkan jeritan khas masyarakat Dayak. Massa yang berpakaian adat itu datang ke bandara sekitar pukul 11.00.
Sebagian besar dari mereka mengendarai sepeda motor dan beberapa mobil. Massa lalu menyerbu masuk ke dalam bandara dan berkerumun di sekitar apron, sementara sebagian lain menjaga pintu keluar dan masuk bandara.
Beberapa polisi tampak bersiaga. Sekitar pukul 10.15, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalteng Brigadir Jenderal Damianus Jackie tiba. Ia tampak berbincang-bincang dengan Wakil Ketua Dewan Adat Dayak Kalteng Lukas Tingkes.
Kedatangan kapolda disusul Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang sekitar pukul 11.30. Gubernur, kapolda, dan beberapa tokoh Dayak kemudian bertemu dalam ruang tertutup. Selanjutnya, gubernur meninjau ke dalam bandara. Bersamaan dengan itu, massa berangsur-angsur membubarkan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.