Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Pemanfaatan Zat Radioaktif dari Zirkon

Kompas.com - 10/02/2012, 12:51 WIB
Agustinus Handoko

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com — Maraknya ekspor material tambang zirkon dari Kalimantan Barat harus disertai dengan pengawasan yang lebih ketat. Pasalnya, ada indikasi pemanfaatan material yang mengandung zat radioaktif itu .

Kepala Seksi Konservasi Dinas Pertambangan dan Energi Kalimantan Barat Bambang Santoso, Jumat (10/2/2012), mengatakan, 30 persen kandungan zirkon adalah ilmenit dan titan.

”Itu mengandung zat radioaktif, tetapi mineralnya memang harus diekstrak dulu. Di Indonesia jarang ada yang mau mengolahnya dulu. Sebagian besar zirkon diekspor dalam bentuk bahan mentah”, kata Bambang.

Zirkon adalah bahan baku untuk pembuatan keramik dan komponen elektronik. Pasar ekspor zirkon terbesar dari Kalimantan Barat adalah China yang bersedia menerima zirkon dengan kadar rendah.

"Saya curiga, mereka mengekstrak lagi zirkon hingga mendapatkan mineral yang memiliki zat radioaktif itu,” kata Bambang.

Pekan lalu, jajaran Kepolisian Resor Ketapang, Kalimantan Barat, mengamankan 170 ton zirkon yang diangkut menggunakan kapal. Sampai saat ini, Polres Ketapang masih memeriksa kasus itu secara intensif karena mineral tambang itu diduga berasal dari tambang ilegal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com