Jayapura, Kompas -
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Wachyono, saat ditembak Briptu Sukarno tengah berpatroli bersama 11 rekannya.
Kepala Polres Puncak Jaya AKBP Alex Korwa mengakui adanya peristiwa penembakan tersebut. Peristiwa terjadi
Briptu Sukarno tewas di tempat kejadian dengan luka tembak pada pipi kiri tembus ke bagian belakang kepala. Jasadnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Mulia dan selanjutnya diterbangkan ke Sentani, Jayapura. Hingga kemarin, jenazahnya disemayamkan di Mako Brimob Polda Papua.
Kombes Wachyono mengatakan, selain mengejar pelaku, polisi juga meningkatkan patroli dan kewaspadaan di pos-pos di wilayah Puncak Jaya.
Koordinator Jaringan Damai Papua Neles Tebay dari Jayapura menyatakan, penembakan yang berulang kali terjadi di Kabupaten Puncak Jaya adalah percikan dari belum diselesaikannya aneka masalah mendasar di Papua.
Karena itu, pemerintah pusat dan daerah diharapkan segera duduk bersama dengan masyarakat Papua untuk mengidentifikasi persoalan mendasar di Papua. Langkah itu penting untuk menghentikan dan mencegah terjadinya kembali konflik dan kekerasan di Papua.
”Jika persoalan mendasar itu tidak dikenali dan dicarikan bersama solusinya, kekerasan dan konflik akan terus berulang dan korbannya bisa siapa saja, baik rakyat sipil, polisi, dan tentara,” kata Neles Tebay.
Saling menyalahkan dan menuduh sama sekali tidak akan menyelesaikan persoalan, bahkan memperkeruh masalah.