Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modifikasi Penggiling Sampah

Kompas.com - 28/01/2012, 02:34 WIB

Ester Lience Napitupulu

Penghijauan di lingkungan sekolah memang mampu membuat suasana sekolah nyaman dan sejuk. Namun, kerindangan pepohonan yang menaungi area sekolah ternyata juga menimbulkan persoalan.

Daun-daun dan ranting kecil yang gugur ke tanah menyumbang tumpukan sampah di sekolah ini. Di sisi lain, dedaunan ini berpotensi menjadi pupuk organik untuk menyuburkan tanah.

Berawal dari upaya memecahkan masalah sampah organik ini, guru dan siswa dari program keahlian teknik permesinan di SMKN 1 Kota Bekasi membuat mesin penggiling sampah. Mesin setinggi 1,5 meter, dengan panjang dan lebar masing-masing 1 meter ini, mampu menggiling sampah sebanyak 100 kilogram per jam.

”Mesin penggiling ini hanya untuk menggiling daun kering dan ranting kecil. Sampah itu terpotong kecil sehingga mudah diproses menjadi kompos,” kata Hazrul Edyarta Putra, Wakil Manajemen Mutu SMKN 1 Kota Bekasi.

Mesin penggiling sampah yang diilhami mesin crusher untuk pencacah plastik milik sekolah mulai dibuat tahun 2007. Mesin penggiling diletakkan di belakang sekolah yang dijadikan sebagai rumah kompos. Ada dua bak sampah untuk sampah organik dan nonorganik.

Sampah dedaunan yang dikumpulkan petugas kebersihan ditumpuk dan dibiarkan kering. Setelah kering, daun dan ranting dimasukkan ke penampung mesin, kemudian dipotong dengan pisau mesin 20 inci yang digerakkan listrik hingga kecil. Akhirnya meluncur ke bagian penampungan akhir.

Hazrul mengatakan, peletakan pisau di dalam kotak penampung sampah dibuat agak miring. Hal ini membuat pemotongan sampah lebih optimal.

Komitmen SMKN 1 Bekasi terhadap pengolahan sampah membuahkan penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata tahun 2008. Persoalan sampah organik pun tidak lagi menjadi beban.

Hasil karya guru dan siswa SMKN 1 Kota Bekasi secara rutin dipamerkan dalam ajang pameran pendidikan dan teknologi yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Jawa Barat. Bahkan, mesin penggiling sampah ini mampu merebut perhatian dewan juri sehingga stand SMKN 1 Kota Bekasi ditetapkan menjadi stand terbaik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com