Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Bupati Bima Dibakar Massa

Kompas.com - 26/01/2012, 14:05 WIB

MATARAM, KOMPAS.com- Kantor Bupati Bima, Sumbawa, Kamis (26/1/2011) dibakar ribuan pengunjuk rasa. Informasi ini diperoleh Kompas.com dari warga yang dihubungi melalui sambungan telepon.

Sebelumnya sejak menjelang siang, ribuan warga Kecamatan Lambu dan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mendatangi Kantor Bupati Bima, dan berupaya menduduki kantor pemerintah daerah itu, terkait penanganan insiden di Pelabuhan Sape, 24 Desember 2011.

"Kami sedang konsentrasi di depan Kantor Bupati Bima, jumlah massa terus bertambah dan diperkirakan nanti akan mencapai belasan ribu. Kami akan menduduki Kantor Bupati Bima," kata Delian Lubis, salah seorang koordinator aksi unjuk rasa yang berbicara di kerumunan massa siang tadi.

Delian mengatakan, konsentrasi massa pengunjuk rasa di depan Kantor Bupati Bima itu mulai terjadi sekitar pukul 13.00 Wita, dan jumlahnya terus bertambah.  Ia menyebut, jumlah pengunjuk rasa telah mencapai belasan ribu orang, yang umumnya berasal dari Kecamatan Lambu dan Sape, Kabupaten Bima.

Massa dari kedua kecamatan itu juga berunjuk rasa dan memblokade jalan di Pelabuhan Sape, pada 19-24 Desember 2011, yang baru bubar setelah dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian hingga mencuat insiden penembakan yang menewaskan dua orang warga itu. Agenda unjuk rasa kali ini, kata Delian, menuntut pembebasan 56 orang warga Lambu dan Sape yang dulu berunjuk rasa di Pelabuhan Sape, dan kini ditahan aparat kepolisian untuk diproses hukum.

Tuntutan lainnya yakni pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dikantongi PT Sumber Mineral Nusantara (SMN), sebagaimana tuntutan dalam aksi sebelumnya. IUP bernomor 188/45/357/004/2010 itu, diterbitkan Bupati Bima Ferry Zulkarnaen, yang mencakup areal tambang seluas 24.980 hektare, yang mencakup wilayah kecamatan Lambu, Sape dan Langgudu. (/Antara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com