Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Polisi Selidiki Kasus Sidomulyo

Kompas.com - 25/01/2012, 15:41 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, kepolisian akan menyelidiki penyebab tawuran antarwarga di Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Tawuran antarwarga menyebabkan 75 keluarga kehilangan tempat tinggal dan ratusan lainnya mengungsi.

"Kita dalami. Kita libatkan pemerintah daerah, apa masalahnya," kata Timur kepada wartawan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (25/1/2012).

Kapolri juga mengatakan, polisi akan menindak orang-orang yang bersalah terkait tawuran yang diwarnai isu suku, agama, ras, dan antargolongan. Kepolisian, sambungnya, sedang mempertimbangkan akan menambah jumlah personel di wilayah tersebut. Namun, Kapolri mengatakan, situasi di Lampung telah kondusif.

Akibat tawuran antarwarga, 48 rumah dibakar dan 27 rumah juga dirusak massa. Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza di lokasi kejadian mengatakan, pemerintah daerah prihatin sekali dengan kejadian itu dan akan membantu biaya perbaikan rumah warga yang dibakar dan dirusak. Dalam waktu dekat, pihaknya segera memfasilitasi pertemuan tokoh warga dan agama untuk segera menyelesaikan konflik antarwarga yang diwarnai isu SARA itu.

"Pemicunya sebetulnya persoalan sepele. Namun, lalu dikait-kaitkan dengan golongan dan suku tertentu. Jadinya tidak terbendung. Padahal, semalam, kedua kelompok warga sudah didamaikan," kata Rycko.

Kepala Kepolisian Resor (Polres) Lampung Selatan Ajun Komisaris Besar Harri Muharram pun mengemukakan, tawuran memang dipicu persoalan sepele, yaitu keributan antarpemuda di lahan parkir di Pasar Sidomulyo, Minggu. "Saat itu ada sepeda motor yang meraung-raung, lalu ditegur tukang parkir yang warga Kota Dalam. Lalu, mereka berkelahi. Selanjutnya, warga Sidowaluyo yang ditegur marah dan membawa temannya sehingga keributan makin meluas," kata Harri.

Peristiwa kemarin bukan satu-satunya pemicu konflik bernuansa SARA. Sebelumnya, pertikaian serupa beberapa kali terjadi. Pada November 2011, akibat akar persoalan serupa, sembilan rumah warga di Desa Margacatur, Kecamatan Kalianda, dirusak.

Menurut polisi, tiga orang terluka akibat sayatan benda tajam dalam tawuran di Desa Kota Dalam, Selasa pagi. Serangan ini adalah susulan insiden raungan sepeda motor, Minggu lalu. Berdasarkan pantauan di lokasi, situasi berangsur-angsur mulai kondusif, tetapi mencekam. Siang hari, tawuran yang lebih besar pecah lagi dan masuk ke Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com