Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dominggus Bersedia Hadiri Pelantikan Gubernur

Kompas.com - 16/01/2012, 09:36 WIB
Timbuktu Harthana

Penulis

MANOKWARI, KOMPAS.com -- Perseteruan setelah penetapan Mahkamah Konstitusi tentang Pilkada Papua Barat 2011, tampaknya berujung terang. Dominggus Mandacan, salah satu kandidat gubernur Papua Barat yang kalah dan pendukungnya sempat mengamuk, bersedia menghadiri acara pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur, Selasa (17/1/2012).

Menurut Sekretaris Daerah Papua Barat Marthen L Rumadas, tiga pasangan kandidat telah bersedia menghadiri acara pelantikan, termasuk Dominggus Mandacan.

"Pak Dominggus sudah pasti datang. Tadi malam sudah ada kesepakatan kami (Pemprov Papua Barat) dengan mereka," ujar Rumadas, Senin (16/1/2012) di Manokwari.

Kekhawatiran pemerintah daerah selama sepekan terakhir adalah tidak hadirnya tiga kandidat yang kalah. Sebab, pihak pendukung Dominggus keberatan dengan pelantikan pasangan Abraham O Atururi-Rahimin Katjong sebagai Gubernur-Wakil Gubernur terpilih. Bahkan, mereka mengancam akan menggagalkan pelantikan jika tuntutan mereka tidak dilaksanakan terlebih dulu.

Mereka menuntut agar Atururi diperika karena dugaan menggunakan uang negara mencapai 10 miliar untuk kepentingan kampanyenya.

Ketegangan yang berujung terang ini terlihat dari pertemuan para kepala suku besar Arfak terkait kericuhan dan nama baik Mandacan. Dalam putusan bersama dari turunan Barends Mandacan dan Irogi Meydogda mengimbau masyarakat suku Arfak mendukung putusan MK, dan tidak terhasut isu-isu dan hasutan yang tidak bertanggung jawab dan malah merusak nama baik suku Arfak.

Samuel Mandacan dan Keliopas Meydogda, mengimbau agar tidak ada aksi tak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan suku Arfak, tanpa ada persetujuan dari tiga kepala suku besar turunan Lodwijk dan Barends Mandacan serta Irogi Meydogda.

Rumadas menambahkan, Dominggus secara berbesar hati menerima putusan dan bersedia hadir. Bahkan, mantan Bupati Manokwari ini menolak jabatan yang ditawarkan, dan mengatakan hanya akan menjadi kepala suku besar saja.

Soal keberatan, akan diselesaikan secara adat antara Atururi dengan masyarakat suku Arfak, setelah pelantikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com