BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi dan sejumlah pihak yang mengadu ke DPR terkait kasus Mesuji dianggap sebagai provokator penjarah hutan dan pengacau Lampung.
Tudingan ini disampaikan sejumlah warga Mesuji asli yang berunjuk rasa mendatangi Kantor Pemprov Lampung, Kamis (12/1/2012) pagi ini.
Dalam pernyataan sikapnya, massa menganggap bahwa tuduhan adanya pelanggaran HAM berat berupa pembantaian petani yang disampaikan pengadu ke DPR beberapa waktu lalu adalah pembohongan publik.
"Jangan jadikan kami korban kepentingan para pihak yang menjadikan kasus Mesuji untuk merongrong kepemimpinan nasional," ujar Mulkipli, tokoh adat Mesuji, dalam pernyataan sikapnya.
Dalam unjuk rasa ini, massa membawa foto-foto Saurip Kadi dan pengurus Megou Pak Wan Mauli. Mereka menuntut kedua orang ini mempertanggungjawabkan pernyataannya dulu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.