PANGKAL PINANG, KOMPAS.com — Kepala Polda Kepulauan Bangka Belitung Brigadir Jenderal (Pol) Rum Murkal kecewa dengan salah satu bawahannya. Kekecewaan itu dipicu perampasan kamera wartawan oleh polisi tersebut.
Rum mengatakan, perampasan itu tidak dapat dibenarkan. Hal itu menunjukkan ada pola pikir yang salah dan harus dibenahi. "Saya setiap hari difoto siapa saja dan tidak pernah masalah," ujarnya, Selasa (10/1/2012) di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Perampasan itu terjadi pada Sabtu (8/1/2012) di Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Seorang wartawati, Lia, memotret polisi yang tengah melakukan razia. Setelah merekam gambar, Briptu A mendatangi Lia dan mengambil paksa kameranya. Setelah itu, A menghapus data di kamera tersebut.
Rum mengatakan, seharusnya polisi tidak perlu seperti itu. "Karena itu, saya memprogramkan pelatihan untuk para polisi di Babel. Lewat pelatihan itu, kami memprogramkan pembenahan pola pikir polisi sebagai pelayan warga," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.