Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pinogu Diusulkan Menjadi Kawasan Pertanian Organik

Kompas.com - 10/01/2012, 10:24 WIB
Aris Prasetyo

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com  — Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, akan mengusulkan kawasan di Kecamatan Pinogu sebagai kawasan pertanian organik kepada pemerintah pusat. Usulan itu dilatarbelakangi semua produk pertanian dan perkebunan di Pinogu yang bebas dari obat-obatan kimia.

”Seluruh beras maupun hasil kebun, seperti kopi, kakao, dan kemiri, bebas dari bahan kimiawi sebab tanah di Pinogu subur. Kami akan usulkan ke pemerintah pusat untuk membantu mengembangkan Pinogu sebagai kawasan pertanian dan perkebunan organik,” ujar Pelaksana Tugas Bupati Bone Bolango Hamim Pou, Selasa (10/1/2012), di Gorontalo.

Hamim menambahkan, di Pinogu ada lahan seluas 2.000 hektar yang siap dicetak menjadi sawah baru. Hanya saja, kata dia, kendala utama untuk mengangkut hasil panen di Pinogu adalah infrastruktur jalan.

Selama ini jalan menuju Pinogu tidak bisa ditempuh dengan roda empat. Untuk mengangkut hasil panen dari Pinogu ke kota kabupaten, harus dipikul berjalan kaki selama 9-10 jam melalui kawasan hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

Menurut Camat Pinogu Abdullah Masalubi, beras di Pinogu sampai sekarang belum pernah dipasarkan ke luar Pinogu. Letak Pinogu yang berada di pedalaman hutan taman nasional, berjarak 30 kilometer dari Desa Tulabulo, Kecamatan Suwawa Timur, yang merupakan satu-satunya pintu masuk ke Pinogu.

Jika dipasarkan ke luar Pinogu harganya membengkak karena ditambah ongkos angkut Rp 5.000 per kilogram (kg). Harga beras organik di Pinogu Rp 10.000 per kg dan jika di pasarkan ke luar setidaknya seharga Rp 16.000/kg sehingga ada laba Rp 1.000 per kg.

Tanah di Pinogu dikenal subur dan tidak memerlukan pupuk untuk tanaman padi. Sampai sekarang, Pinogu dikenal sebagai daerah penghasil beras organik terbesar di Gorontalo. Luas sawah di Pinogu saat ini adalah 163 hektar dan telah menghasilkan gabah sebanyak 1.017 ton sepanjang tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com