Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Gubernur Dibakar Massa

Kompas.com - 21/12/2011, 03:16 WIB

Manokwari, Kompas - Rumah pribadi Abraham Octavinus Atururi, gubernur petahana Papua Barat yang terpilih lagi dalam pemilihan gubernur 2011, dibakar oleh puluhan orang, Selasa (20/12) siang. Mereka kecewa karena pasangan Dominggus Mandacan-Origenes Nauw, calon yang mereka dukung, dinyatakan kalah.

Meski tidak jatuh korban jiwa, hangusnya empat unit bangunan milik Abraham Atururi hingga menjadi puing-puing diikuti pula dengan pembakaran 9 mobil yang diparkir di halaman rumah dan 30 sepeda motor. Empat bangunan yang menjadi puing-puing adalah sekretariat pemenangan pilkada, aula, pendapa, dan rumah peristirahatan. Rumah induk aman, tetapi isinya dirusak massa.

Pilkada Papua Barat dilaksanakan pada 9 November 2011 dan diikuti empat pasang calon gubernur-wakil gubernur, yaitu Dominggus Mandacan-Origenes Nauw, Wahidin Puarada-Herman DP Orisoe, GC Auparay-Hasan Ombier, dan Abraham Atururi-Rahimin Katjong. Pada 18 November, Komisi Pemilihan Umum Papua Barat menetapkan Abraham Atururi-Rahimin Katjong memenangi pilkada, tetapi hasil itu ditolak pasangan lain. Pada 19 Desember, Mahkamah Konstitusi di Jakarta dalam sidangnya memutuskan bahwa Abraham Atururi-Rahimin Katjong menang dalam Pilkada Papua Barat 2011.

Saat kerusuhan meletus di Manokwari, keempat pasang calon itu justru tengah berada di Jakarta mengikuti sidang Mahkamah Konstitusi tersebut.

Rully (21), petugas satuan polisi pamong praja yang berjaga di rumah Abraham Atururi, mengatakan, sebelum menerobos masuk dari pintu barat, massa melempari rumah itu dengan batu dan kayu. ”Mereka masuk membawa senjata tajam lalu merusak barang-barang di dalam rumah, membakar mobil dan motor yang diparkir serta empat bangunan. Satu mobil lain dirusak,” kata Rully.

Sekitar 34 penghuni, pekerja, dan atlet yang tinggal di rumah itu melarikan diri.

Selasa siang, dialog dilakukan Kepala Kepolisian Resor Manokwari Ajun Komisaris Besar Agustinus Supriyanto dan Komandan Distrik Militer 1703-Manokwari Letnan Kolonel Heri dengan massa. Namun, dialog tersebut tak membuahkan kesepakatan. Massa bahkan kemudian memblokir jalan.

Kerusuhan dimulai dengan aksi massa pendukung Dominggus Mandacan-Origenes Nauw memblokir jalan menuju Bandara Rendani, Manokwari, Selasa sekitar pukul 10.30. Mereka mengatasnamakan masyarakat suku Arfak sebagai pemilik tanah ulayat di Manokwari. Massa menutup Jalan Trikora Taman Ria, Rendani, dengan menumbangkan lima pohon besar, salah satunya di dekat kediaman pribadi Abraham Atururi. Pemblokiran jalan berlanjut di lima lokasi berbeda. (tht)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com