Ambon Sempat Kembali Tegang

AMBON, KOMPAS.com- Sejak Kamis (15/12/2011) pagi hingga siang hari tadi, kondisi Kota Ambon, Maluku, sempat memanas. Ini terjadi setelah ratusan warga Kuda Mati berunjuk rasa menuntut polisi segera menangkap pembunuh Revaldo Peta (20), supir angkutan umum yang tewas setelah ditikam lehernya, Rabu malam tadi.

Ratusan warga Kuda Mati berunjuk rasa di markas Kepolisian Daerah Maluku dan kantor DPRD Kota Ambon. Di markas Polda Maluku, mereka ditemui Kepala Polda Brigadir Jenderal (Pol) Syarif Gunawan, sedangkan di kantor DPRD Ambon, mereka ditemui Ketua DPRD Rein Tomahu.

Situasi sempat memanas di DPRD Ambon, setelah warga menghadang dan memecahkan kaca sejumlah angkutan umum yang melintas di depan kantor DPRD Ambon. Dalam perjalanan pulang ke Kuda Mati, usai berunjuk rasa, situasi kembali tegang. Mereka sempat bersitegang di Jalan Dr Sutomo dengan warga Jalan Baru, Jalan Soabali, dan Waihaong.

Kedua belah pihak saling melempar batu. Namun kedua peristiwa itu tidak berselang lama. Ratusan polisi dan tentara bisa mencegah bentrokan lebih lanjut terjadi.

Imbas dari peristiwa tewasnya Revaldo ini, jalanan di Kota Ambon lengang tidak seperti biasanya. Sejumlah pertokoan memilih tutup, begitu pula kegiatan belajar-mengajar di sejumlah sekolah yang berhenti lebih awal.

Selain itu, di Jalan Dr Sutomo sejumlah lapak milik pedagang sempat dirusak. Meski begitu sejak Kamis sore, kondisi keamanan di Ambon sudah kembali pulih. Tidak ada lagi konsentrasi massa. Polisi dan tentara masih disiagakan di sejumlah titik rawan bentrokan untuk mencegah bentrokan terjadi.