Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Belum Perlu Mengungsi

Kompas.com - 15/12/2011, 03:08 WIB

WONOSOBO, KOMPAS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Wonosobo mengimbau seluruh warga yang berada di kawasan rawan bencana Gunung Sindoro di perbatasan Kabupaten Wonosobo dan Temanggung, Jawa Tengah, untuk tidak terburu-buru mengungsi. Kendati masih berstatus Waspada, warga masih beraktivitas sehari-hari di luar radius dua kilometer dari puncak gunung.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Wonosobo Eko Sutrisno Wibowo, Rabu (14/12), mengakui, kendati pemerintah daerah terus memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat bahwa Gunung Sindoro masih aman, namun warga yang tinggal di wilayah kawasan rawan bencana (KRB) satu mulai waswas.

Salah satunya seperti terjadi di Desa Sigedang, Kecamatan Kejajar, yang hanya berjarak empat kilometer (masuk KRB I) dari puncak Sindoro. Kepala Dusun Sikotak M Syarif, membenarkan sebagian warganya, terutama kaum perempuan dan orang tua mulai panik.

Kepala Desa Sigedang Fatkhurahman, yang tiga dusun di desanya juga masuk KRB I mengatakan, sampai saat ini belum ada warganya yang mengungsi. Namun, dia mengakui warganya tidak bisa beraktivitas dengan tenang karena khawatir Sindoro sewaktu-waktu meletus.

Sementara itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono mengatakan, hingga saat ini, Sindoro belum mengalami deformasi atau penggemukan tubuh. Sehingga untuk sementara belum akan meletus. Namun, dia mengingatkan bahwa letusan tidak semata-mata dipengaruhi faktor deformasi gunung, namun juga intensitas dan fluktuasi vulkanik.

Berdasarkan data seismik, pada Selasa terjadi 7 kali gempa vulkanik dalam, 2 kali gempa vulkanik dangkal, dan gempa embusan 14 kali. Sehari sebelumnya terjadi 5 kali gempa vulkanik dalam, 5 kali gempa vulkanik dangkal, 14 kali embusan, dan 1 kali tremor.

Sementara itu, aliran listrik dan air bersih di sebagian wilayah Kelurahan Pantoloan, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, masih putus menyusul banjir pada Selasa malam.

Warga juga belum bisa melalui jembatan Sungai Wombo yang ambruk menyusul luapan Sungai Wombo, Selasa malam. Sungai ini melalui Kecamatan Tana Ntovea di Donggala, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, saat itu meluap. Luapan sungai yang menggerus sisi sungai hingga jembatan lepas dari penyangga atau oprit. Derasnya luapan air membuat lebar sungai tempat jembatan berada, saat ini bertambah hingga 100 kali lebih dari sebelumnya 61 meter. (GRE/REN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com