OGAN KOMERING ILIR, KOMPAS.com -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sudah pernah menurunkan tim ke Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, untuk menyelidiki konflik warga dengan perkebunan sawit. Tim menemukan konflik horizontal pada April 2011 yang menewaskan tujuh warga.
Anggota Komnas HAM Nurkholis mengatakan, tim menemukan konflik itu bermula dari pembunuhan dua warga Sungai Sodong, Kabupaten OKI. Mayat keduanya berada di areal perkebunan sawit. "Setelah penemuan mayat itu, ada warga mendatangi perusahaan dan berujung pada bentrok. Dalam bentrok itu, lima orang tewas," ungkap Nurkholis kepada Kompas, Rabu (14/12/2011).
Tim juga sudah menyelidiki polisi. Hasilnya, tidak ada kaitan langsung polisi dengan peristiwa itu. "Polisi juga sudah menjalankan fungsi pengamanan," ujarnya.
Tentang jumlah korban tewas yang disebut-sebut puluhan orang, Nurkholis menduga itu jumlah total. Pasalnya, konflik antara marga Megaupak dengan perusahaan sawit itu terjadi beberapa kali di beberapa tempat. "Kalau yang di Mesuji, Lampung, memang ada keterlibatan aparat," katanya.
Marga Megaupak berkonflik dengan dua perusahaan sawit, yakni di Mesuji dan di OKI. Mereka menuding kedua perusahaan itu dan pemerintah berkomplot merebut tanah ulayat marga Megaupak. Sejak 1997, warga sudah meminta tanah ulayat dikembalikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.