Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Ambon Harapkan Perhatian Pemerintah

Kompas.com - 14/12/2011, 16:03 WIB
Antonius Ponco A.

Penulis

AMBON, KOMPAS.com- Pengungsi korban bentrokan antarwarga Air Mata Cina dan Lorong Kolonel Pieters, di Ambon, Maluku, pada Selasa (13/12) kemarin, mengharapkan perhatian lebih dari pemerintah. Mereka berharap pemerintah membantu membangun kembali rumah mereka yang rusak.

Salah satu pengungsi asal Air Mata Cina yang rumahnya hangus terbakar, Fitri Mochtar, Rabu (14/12/2011), mengatakan, paskabentrokan terjadi, pemerintah telah memberikan bantuan beras dan mie kemasan. Namun bantuan itu saja tidak cukup mengingat seluruh barang di rumah mereka ikut terbakar.

"Kami berharap perhatian lebih dari pemerintah, sehingga bantuan yang diberikan tidak sebatas itu," ujar Fitri yang bersama puluhan warga lain yang tempat tinggalnya rusak, mengungsi di salah satu tempat ibadah di Air Mata Cina. Bantuan yang diharapkan itu seperti pakaian, selimut, obat nyamuk, dan alat-alat masak.

Ketiadaan barang-barang itu menyulitkan hidup mereka di pengungsian. Ketiadaan alat masak misalnya, membuat pengungsi harus menumpang ke rumah tetangga untuk memasak, dan ketiadaan selimut dan obat nyamuk yang membuat pengungsi rentan terserang penyakit.

"Kami tidak sempat membawa keluar barang kami saat rumah terbakar, sehingga satu-satunya barang yang kami miliki sekarang hanya baju yang kami pakai ini," kata Fitri.

Ketua RT 1/RW 2 Air Mata Cina, Anas Sufi Banawi, mengatakan ada 76 keluarga atau 212 jiwa yang mengungsi akibat tempat tinggal mereka rusak. Mereka tinggal di lima rumah yang terbakar akibat bentrokan. Banyaknya jumlah keluarga karena dua dari lima rumah digunakan pula sebagai rumah kos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com