Pagar Listrik untuk Gajah Sumatera

TEBO, KOMPAS.com- Masyarakat Desa Sekutur Jaya, Kecamatan Serai Serumpun, Kabupaten Tebo, Jambi, membangun pagar listrik bertegangan rendah demi menjaga kebun sawitnya dari serangan gajah sumatera atau Elephas maximus sumatranus.

Meski beraliran listrik, pagar setinggi 1,8 meter tersebut dipastikan tidak mengakibatkan gajah tewas bila tersengat. "Pagar ini aman bagi satwa liar, karena hanya akan membuat mereka terlempar atau kaget, namun tidak sampai mati," kata Tri Siswo Rahardjo, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi, di Tebo, Rabu (7/12/2011).

Pagar listrik ini membatasi kebun masyarakat dan hutan tanaman industri yang merupakan habitat gajah sumatera. Pemasangan pagar sudah sepanjang 2 kilometer, dan masih berlanjut hingga 7 atau 8 kilometer mengelilingi seluruh kebun masyarakat setempat yang selama ini menjadi incaran gajah.

"Kami iuran dan bergotong royong membangun pagar ini," ujar Sarpan, koordinator petani.

Menurut dia, petani terpaksa memagari kebunnya dengan kawat listrik karena tidak tahan menghadapi konflik dengan gajah yang berlangsung hampir sepanjang tahun. Untuk tahun ini saja, konflik hampir setiap hari terjadi pada bulan Mei, Agustus, dan September, Oktober lalu.

Menurut Sri Mulyono, warga setempat, gajah kerap masuk ke kebun masyarakat, karena keberadaan hutan di bagian utara desa itu telah menjadi hutan tanaman industri. Sejak hutan ini jadi HTI, banyak pencuri kayu dan perambah masuk.

"Mungkin itu membuat gajah semakin tidak betah dalam hutannya," ujarnya.