Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maarif: Pendekatan Militer Harus Dibuang

Kompas.com - 06/12/2011, 20:50 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum PP Muhamadiyah Syafii Maarif mengaku kecewa dengan berbagai aksi kekerasan yang masih terjadi di Papua. Hal itu diungkapkan Maarif menanggapi aksi penembakan dua anggota Brimob dalam penghadangan kelompok bersenjata di Kampung Wandegobak, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Wijaya, Papua, Sabtu (3/12/2011).

"Saya sangat kecewa. Kalau kita lihat, memang sejak kita sejak awal sudah salah menanganinya. Jadi kita melihat Papua dari kacamata Jakarta. Padahal ini masyarakat Papua ini kan plural," ujar Maarif di Jakarta, Selasa (6/12/2011).

Maarif mengatakan, berbagai bentuk kekerasan tersebut bisa saja merupakan bentuk kekecewaan kepada pemerintah yang tak serius memperhatikan nasib masyarakat Papua. Ia menilai, pemerintah harus melakukan pendekatan dengan hati nurani dan kebudayaan dalam menyelesaikan persoalan Papua tersebut.

"Pendekatan militer harus dibuang, pakai pendekatan kultural religius. Ini yang masih belum dilakukan. Sayang sekali ya. Padahal, kalau kita lihat, bagaimana Papua itu bisa mempersatukan Indonesia dengan sepak bola kemarin. Itu sangat luar biasa sekali mereka," kata tokoh agama yang biasa dipanggil Buya ini.

Oleh karena itu, Buya mengharapkan, agar pemerintah segera mencari jalan keluar untuk menyelesaikan persoalan Papua secara serius. Pemerintah, kata Buya, harus melihat masalah Papua sebagai masalah bangsa. "Karena kalau terjadi apa-apa di sana (Papua), Republik ini akan bisa roboh. Ini yang harus disadari. Jangan lagi ambil harta milik mereka, jangan lagi hutan mereka itu diratakan. Sudah cukup ini semua," kata Buya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com