Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tuntut UMK di Batam Rusuh

Kompas.com - 24/11/2011, 00:12 WIB

BATAM, KOMPAS.com - Kerusuhan pecah saat buruh berunjuk rasa menuntut penetapan Upah Minimum Kota Batam 2012 sebesar Rp 1,76 juta di halaman kantor pemerintah setempat dan memaksa masuk dengan alasan hujan sehingga mengakibatkan sekitar 20 orang luka-luka, Rabu (23/11/2011).

Selain mengakibatkan korban luka-luka, kerusuhan pada Rabu sore juga membuat sebagian pintu kaca dan jendela Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Batam pecah dan sekitar 10 mobil milik pemerintah dan pegawai yang diparkir, rusak.

Berdasarkan catatan petugas klinik Pemkot Batam, jumlah korban luka yang ditangani lebih dari 15 orang, sementara lebih dari lima orang harus dilarikan ke Rumah sakit Kamatya Sahidah (dulu Casa Medika), dan Rumah Sakit Awal Bros Batam.

"Kami tidak tahu datanya secara pasti. Lebih dari 15 orang yang kami tangani, sedangkan berdasarkan laporan petugas evakuasi di luar, ada sekitar lima orang yang dilarikan ke rumah sakit," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Chandra Rizal yang memantau penanganan medis di Klinik Pemkot Batam.

Chandra mengatakan, sebagian besar korban mengalami luka akibat lemparan batu dan terkena pecahan kaca.  "Ada juga yang kena luka tembak peluru karet yang dilepaskan petugas," kata dia.

Ketua Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam, Yoni Mulyo Widodo mengatakan setidaknya ada empat buruh yang terkena tembakan peluru karet petugas.

"Ada empat orang yang terkena tembakan, namun saya tidak hafal nama-namanya. Meteka dilarikan ke rumah sakit," kata Yoni.

Pjs Kapolresta Batam Rempang Galang (Barelang), AKBP Yohanes Widodo mengatakan telah berupaya agar tidak terjadi kerusuhan namun jumlah petugas yang tidak seimbang dengan massa membuat kerusuhan tersebut pecah.

"Jumlah anggota tidak seimbang. Sebenarnya sejak awal kami telah mengupayakan agar tidak terjadi kerusuhan dengan cara mempertemukan perwakilan demonstran dengan Wakil Wali Kota Batam. Namun ternyata tidak ada hasil dan terjadi kerusuhan," kata dia.

Yohanes mengatakan, jumlah anggota yang dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut berjumlah 1.200 orang, sementara jumlah buruh yang melakukan unjukrasa lebih dari 20 ribu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com