Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Nyaris Babat Kebun Karet Lagi

Kompas.com - 21/11/2011, 18:03 WIB
Syamsul Hadi

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com- Konflik tanah antara warga dan PTPN XII sebagai pemegang hak guna usaha masih menyisakan kekecewaan bagi sejumlah warga Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur. Apalagi sampai ada tiga warga yang ditahan karena melakukan pengrusakan terhadap tanaman karet dan sengon di Perkebunan Gunung Gambir di desa itu.

Pada 9 November lalu, sekitar 500 pohon karet produktif dibabat warga. Hari Minggu (20/11/2011) malam kemarin, warga juga nyaris membabat lagi kebun karet milik PTPN XII. Untung aparat keamanan dari kepolisian dan penjaga kebun di Afdeling Karang Anom di Dusun Lanasan Desa Gelang berhasil menggalkan niat warga tersebut.

Kepala Desa Gelang H Mahfud kepada wartawan di Jember, Jawa Timur, Senin (21/11/2011), mengatakan, warga berjumlah sekitar 200 orang berniat melancarkan aksinya menjelang tengah malam atau sekitar pukul 23.00. Mereka sudah berkumpul di rumah salah seorang warga, namun berhasil dibubarkan petugas dari kepolisian.

Menurut Mahfud, warga hendak merebut lahan perkebunan itu karena merasa sebagai ahli waris dari nenek moyang yang pernah menguasai lahan tersebut. Alasannya, pada tahun 1965 lalu mereka mengaku memiliki verponding dan surat tanda pembayaran pajak. Lahan yang diakui sebagai warisan dan hendak dipersengketakan warga itu luasnya sekitar 111 hektar.

Mahfud manambahkan, sesuai kerawangan atau peta tanah di kantor kepala desa, lahan yang kini jadi perkebunan karet dan kopi di perkebunan Gungung Gambir adalah hak guna usaha PTPN XII. Luas HGU itu sekitar 1.000 hektar. "Kebun Gunung Gambir tersebar di Desa Gelang, Sumberjambe dan Kaliglagah," kata Mahfud yang mangaku tidak bisa berbuat apa-apa terkait sikap warga dan memasrahkan kepada kepolisian terkait dengan kasus pengrusakannya.

Kepala Kepolisian Sektor Sumberbaru Ajun Komisaris Saidi mengatakan, sejauh ini situasi masih aman. Meski begitu, polisi tetap berjaga-jaga dan melakukan patroli di sekitar lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com