Festival Gethek Solo dan Ajakan Bersihkan Sungai

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Joko Widodo meminta agar warga menjaga kebersihan sungai. Ajakan ini disampaikannya dalam pergelaran Solo Gethek Festival di sepanjang Sungai Bengawan Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/11/2011).

"Ini adalah festival gethek pertama dan harus diikuti juga sebagai ajang untuk mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah ke sungai," kata Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, seusai mengikuti festival di Taman Ronggowarsito di Solo, Minggu.

Dengan lebih menjaga kebersihan sungai, katanya, festival tersebut akan menarik lebih banyak lagi peserta dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bengawan itu. "Nantinya Pemkot juga akan mengintensifkan kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo agar Solo Gethek Festival dapat lebih berkembang dengan pelaksanaan revitalisasi sungai terpanjang di Jawa ini," katanya.

Festival dengan menampilkan 40 peserta yang membuat beragam kreasi perahu rakit dari bahan bambu tersebut mampu menyedot perhatian ribuan warga Solo. Para peserta festival gethek mendesain perahu dengan tema transportasi sungai pada masa lampau, antara lain gethek ningrat bangsawan, gethek punakawan, gethek pedagang, dan gethek kompeni Belanda.

Jokowi mengatakan, festival rakit tersebut merupakan ajang untuk napak tilas perjalanan tokoh legenda Joko Tingkir. Pada masa lampau, rakit dari bambu ini pernah menjadi alat transportasi di Bengawan Solo dan setiap hari digunakan untuk kegiatan perdagangan dan ekonomi warga.

Taman Ronggowarsito menjadi hilir perjalanan festival perahu rakit tersebut. Di tempat ini, para warga dengan sabar menunggu kedatangan 40 gethek peserta festival dari titik keberangkatna di wilayah Ngepung, Losari, Kecamatan Pasar Kliwon. Perjalanan perahu di Sungai Bengawan Solo memakan waktu dua jam rombongan dan dipimpin oleh Jokowi, yang memerankan tokoh Joko Tingkir.

Perahu pertama yang ditumpangi oleh Jokowi bersama Wakil Wali Kota Surakarta FX Rudyatmo sempat berhenti di Kelurahan Sewu. Rombongan wali kota menyaksikan kirab "Apem Sewu" atau kirab seribu kue apem di kelurahan tersebut sebelum melanjutkan perjalanan ke Taman Ronggowarsito.