Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bawang Merah Kembali Terpuruk

Kompas.com - 17/11/2011, 09:53 WIB
Siwi Nurbiajanti

Penulis

BREBES, KOMPAS.com - Harga bawang merah di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah kembali terpuruk, hingga mencapai Rp 3.500 per kilogram, di tingkat petani.

Anjloknya harga bawang mengakibatkan petani merugi, terlebih produktivitas bawang yang dihasilkan pada panen ini turun. Penurunan harga bawang merah seperti dirasakan para petani di wilayah Kecamatan Larangan, Brebes, dan Wanasari, Kamis (17/11/2011).

Jaenal (44), petani di Desa Sidamulya, Kecamatan Wanasari mengatakan, harga bawang merah anjlok dalam sepekan terakhir.  Harga bawang merah kering panen (pengeringan satu hingga dua hari) yang sebelumnya Rp 6.000 per kilogram, saat ini hanya Rp 3.500 per kilogram.

Sementara harga bawang merah kering askip (masa pengeringan satu pekan) turun dari Rp 9.000 per kilogram menjadi Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per kilogram. Ia memperkirakan, anjloknya harga bawang karena saat ini sedang panen raya.

Panen tidak hanya berlangsung di Brebes, tetapi juga daerah-daerah lain di Jawa Timur dan Jawa Barat. Bahkan, pasar-pasar di Jakarta juga banyak dibanjiri bawang impor. Padahal selama ini, Jakarta merupakan salah satu pasar terbesar bawang dari Brebes.

Kondisi itu, lanjutnya, diperparah dengan turunnya produktivitas tanaman bawang, akibat serangan hama. Satu hektar tanaman bawang yang dalam kondisi optimal bisa menghasilkan 15 ton bawang merah kering, saat ini hanya menghasilkan delapan hingga sembilan ton bawang merah kering.

Sarimin (52), petani lainnya di wilayah Kecamatan Wanasari mengatakan, saat ini harga penjualan bawang dengan sistem tebas (pembelian langsung di sawah) juga anjlok. Bawang pada lahan seperempat bau (sekitar 1.800 meter persegi), yang sebelumnya bisa terjual Rp 14 juta, saat ini hanya terjual sekitar Rp 8 juta. "Sekarang petani sedang hancur," katanya.

Menurut dia, anjloknya harga bawang merah mengakibatkan petani rugi. Biaya tanam dan perawatan tanaman seluas seperempat bau mencapai Rp 10 hingga Rp 12 juta, sehingga hasil panen yang diperoleh tidak bisa untuk menutup biaya produksi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com