Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor, Ruas Jalan Tengah Nias Terancam Putus

Kompas.com - 15/11/2011, 16:32 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Ruas jalan di jalur tengah yang menghubungkan sejumlah kabupaten dan kota di Kepulauan Nias, Provinsi Sumatera Utara terancam putus, akibat mengalami longsor di beberapa lokasi.

Hal itu diungkapkan anggota DPRD Sumut, Sudirman Halawa ketika membacakan hasil reses ke Kepulauan Nias dalam rapat paripurna di Medan, Selasa (15/11/2011).

Ia mengatakan, ruas jalan yang berada di kawasan Miga Lolowau itu sangat stratgeis karena menghubungkan sejumlah daerah seperti Kota Gunung Sitoli dengan Kabupaten Nias Barat adn Nias Selatan.

Ketika melakukan reses, timnya yang berjumlah lima anggota DPRD Sumut menemukan ruas jalan tersebut banyak mengalami longsor.

Memang, kata Sudirman, pemkab setempat telah melakukan penanganan agar longsor tersebut tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Hanya saja, penanganan yang dilakukan tersebut dinilai kurang memadai jika dibandingkan dengan jumlah ruas jalan yang mengalami longsor.

Karena itu, pihaknya meminta Dinas Bina Marga Sumut untuk turun tangan agar penanganan dan perbaikan yang dilakukan menjadi lebih baik.

"Harus ada penanganan khusus dari Dinas Bina Marga. Kalau tidak, putusnya jalan itu hanya menunggu waktu," katanya.

Ia mengatakan, jika ruas jalan itu terputus maka diperkirakan arus transportasi warga akan sangat terganggu karena merupakan satu-satunya jalan dari Kota Gunung Sitoli dengan Kabupaten Nias Selatan dan Nias Barat.

Selain itu, kerusakan jalan tersebut juga diperkirakan akan mengganggu dua kegiatan besar keagamaan yang akan diselenggarakan di Nias Barat dan akan menghadirkan masyarakat dalam jumlah besar.

Dua kegiatan itu adalah Sinode atau rapat akbar Gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) ke-56 pada tahun 2012 untuk memilih Ephorus atau pimpinan gereja dan Sidang Raya Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) pada 2014.

Kedua kegiatan tersebut akan dihadiri ribuan masyarakat, baik dari dalam mau pun luar negeri. "Sekali lagi kami meminta agar segera dilakukan penanganan khusus," kata politisi Partai Golkar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com