Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Ungaran Mengurai Kemacetan

Kompas.com - 11/11/2011, 04:08 WIB

Ungaran, Kompas - Setelah sempat menunggu sekitar dua bulan, Tol Semarang-Solo Seksi I ruas Semarang-Ungaran sepanjang 14,4 kilometer, Sabtu (12/11), akan beroperasi. Selain meresmikan pengoperasian ruas tol seksi I tersebut, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto akan mencanangkan Proyek Tol Seksi II Ungaran-Bawen.

Komisaris Utama PT Trans Marga Jateng Danang Atmodjo, Kamis, di Semarang, mengemukakan, pengoperasian jalan tol baru itu diharapkan dapat mengurai kemacetan lalu lintas di jalan konvensional antara Semarang dan Ungaran di jalur Banyumanik-Watugong-Pudakpayung, Ungaran, Kabupaten Semarang.

Kendati sudah dioperasikan secara resmi, menurut Danang, untuk sementara jalan tol hanya dilewati kendaraan berupa mobil kecil. Truk, bus, dan truk kontainer dilarang melintas dengan alasan pintu keluar Tol Ungaran masih belum siap karena jalannya sempit.

Soal tarif, hingga kemarin hal itu belum diputuskan. Namun, menurut Danang, kemungkinan tarif Tol Semarang-Ungaran berkisar Rp 5.500 hingga Rp 6.000 per kendaraan.

Proyek jalan bebas hambatan yang dibangun dengan biaya sekitar Rp 2 triliun ini awalnya akan diresmikan pada 28 Februari 2011. Namun, peresmiannya tertunda setelah sejumlah titik di badan jalan tol ambles akibat tanah yang labil. Kendati demikian, jalan tol itu sempat dibuka selama tiga pekan untuk arus mudik dan arus balik Lebaran 2011.

Rawan longsor

Ruas tol yang dinilai rawan longsor berada di Km 15, Km 17, dan Km 21, di daerah penggalan jalan membentang dari Gedawang-Penggaron-Susukan. Menurut Danang, meski masih ada pekerjaan penguatan tebing jalan tol di ruas Gedawang dan penguatan fondasi jembatan Susukan, secara keseluruhan Tol Semarang-Ungaran siap beroperasi.

Konsultan geoteknik Prof Paulus Pramono Rahardjo, yang diminta PT Trans Marga Jateng untuk menangani masalah teknis jalan tol itu, menegaskan, dari hasil pemantauan selama ini, tiga lokasi yang pernah mengalami longsor masih dalam kondisi aman, kecuali lapis permukaan di kaki jembatan Penggaron.

”Tanah di kaki jembatan Penggaron berupa koluvial dan debris. Jadi melorot waktu hujan, tetapi tidak membahayakan fondasi karena sudah dilindungi cincin boor pile atau tiang pancang,” ujarnya.

Paulus memastikan tidak ada lagi persoalan teknis terkait pengoperasian jalan tol tersebut. ”Kami telah mengupayakan teknologi optimal dalam mengamankan jalan tol. PT Trans Marga Jateng terus memantau di lapangan,” paparnya.

Soal pembayaran kepada 35 subkontraktor PT Istaka Karya yang dinyatakan bangkrut, menurut Danang, pihak PT Trans Marga Jateng secara bertahap melalui kurator sudah berusaha melunasi tunggakan tersebut sehingga diharapkan tidak ada aksi di pintu keluar jalan tol.(WHO/SON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com